Jakarta, CNN Indonesia —
Liam Payne dikabarkan sempat terlibat urusan hukum yang melibatkan mantan tunangannya Maya Henry sebelum kematiannya pada Rabu (16/10) di Argentina.
Sebuah sumber yang dikutip People mengatakan Liam Payne kewalahan dengan semua masalah hukum yang melibatkan Henry.
Kasus hukum tersebut menyangkut pengaduan Maya Henry terhadap Liam Payne pekan lalu. Permohonan tersebut berkaitan dengan cegat dan desist, yaitu permohonan kepada pengadilan untuk menghentikan seseorang melakukan kegiatan tertentu.
Henry mengajukan permohonan tersebut setelah Liam Payne mengatakan dia terus berusaha menemukannya. Mereka juga menuding personel One Direction itu berulang kali menghubungi teman dan keluarga Henry, termasuk ibunya.
Pengacara Maya Henry berkata, “Maya Henry telah mengajukan keluhan terhadap Lim Payne terkait informasi baru.”
“Dia memiliki pengacara Marco Crawford dan Daniel Cerna yang mewakilinya. Saat ini, hanya itu pendapat yang ada mengenai masalah tersebut,” lanjutnya.
Model Maya Henry pun buka-bukaan soal masalahnya dengan Lim Payne. Pada 6 Oktober, ia bahkan memposting video berbagi cerita tentang hubungannya yang rumit dengan member 1D tersebut.
Liam mengatakan dia telah meneleponnya beberapa kali dari nomor yang berbeda. Henry memberi tahu ibunya bahwa mantan tunangannya telah menemukannya.
Sementara itu, Maya Henry masih tidak sadarkan diri setelah kematian Liam Payne. Ia sepertinya belum mempostingnya di media sosial pribadinya.
Awalnya, Liam Payne dan Maya Henry berpacaran pada tahun 2010. Mereka dikabarkan berkencan pada tahun 2019 hingga mengumumkan kencan pada tahun 2020. Namun mereka beberapa kali putus pada awal tahun 2021 dan akhirnya bubar total pada Maret 2022.
Usai putus dengan Maya Henry, Liam berkencan dengan Kate Cassidy pada Oktober 2022 dan dikabarkan berpisah pada Mei 2023.
Namun, mereka akhirnya bersama-sama menonton konser Niall sebelum Liam Payne meninggal.
Liam Payne meninggal Rabu (16/10) setelah terjatuh dari balkon lantai tiga sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada usia 31 tahun.
Penyebab kematiannya belum dapat ditentukan. Namun polisi kini tengah melakukan otopsi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Polisi Buenos Aires sendiri mengaku menerima laporan adanya “orang yang melakukan kekerasan di bawah pengaruh obat-obatan terlarang atau alkohol”.
Payne dikabarkan mengalami luka serius hingga fatal. Dia kemudian dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Sumber yang mengenal Payne mengatakan musisi asal Inggris itu juga mengalami krisis usia lanjut. Payne dilaporkan menjadi tahanan dalam jangka waktu lama karena perilaku mengganggu. (frl/chri)