Jakarta, CNN Indonesia —
Amerika Serikat (AS) diam-diam telah menulis surat kepada Israel tentang pengorganisasian bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina, selama sebulan.
Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, AS telah memperingatkan risiko menjatuhkan sanksi berupa pemblokiran senjata sahabatnya.
Surat itu datang ketika tentara Israel meningkatkan operasi di Gaza utara. Ada kekhawatiran bahwa tindakan Israel akan menghalangi akses bantuan bagi seluruh komunitas pengungsi.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan Israel harus mengambil tindakan bulan depan untuk membantu Gaza.
Menurut sumber itu, hal itu dilakukan demi menghindari tudingan bantuan militer AS.
“Kami menulis (surat) ini untuk menekankan keprihatinan besar pemerintah AS terhadap krisis pembangunan di Gaza dan meminta pemerintah Anda mengambil tindakan bulan ini untuk membalikkan situasi ini,” isi surat tertanggal 13 Oktober itu.
Dalam suratnya, AS menguraikan langkah-langkah yang harus diambil Israel dalam waktu 30 hari, termasuk mengizinkan setidaknya 350 kendaraan setiap hari memasuki Gaza.
AS juga meminta Israel untuk menghentikan sementara bantuan kemanusiaan agar bisa disalurkan. Israel juga diminta memperketat undang-undang imigrasi bagi warga sipil Palestina yang tidak memiliki pekerjaan.
“Kegagalan untuk menunjukkan komitmen berkelanjutan dan mempertahankan komitmen tersebut dapat berdampak pada kebijakan AS dan penegakan hukum AS yang relevan,” kata surat itu.
AS kemudian menerapkan Pasal 620i Undang-Undang Bantuan Luar Negeri. Bagian ini melarang pemberian bantuan militer kepada negara-negara yang menghalangi penyaluran bantuan kemanusiaan.
Surat itu juga mengutip Memorandum Keamanan Nasional yang dikeluarkan Presiden AS Joe Biden pada bulan Februari. Hal ini mengharuskan Departemen Luar Negeri untuk melaporkan kepada Kongres apakah penggunaan senjata yang disediakan AS oleh Israel melanggar hukum AS atau hukum internasional.
Para pejabat AS mengatakan Israel mungkin telah melanggar hukum kemanusiaan internasional dengan menggunakan senjata yang disediakan AS selama perang Gaza.
Surat itu pertama kali diterbitkan oleh seorang reporter dari Israel’s News 12.
Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengonfirmasi keaslian surat tersebut kepada Reuters.
Washington tidak menanggapi permintaan komentar mengenai surat tersebut. Begitu pula dengan pemerintah Israel yang belum memastikan keaslian surat tersebut.
AS telah berulang kali meminta Israel untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan di Gaza sejak kekerasan dimulai tahun ini.
Meski begitu, pemerintahan Joe Biden masih belum memberlakukan pembatasan bantuan militer AS ke Israel.
Pekan lalu, AS mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Israel harus menyelesaikan krisis antara warga sipil Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
Israel juga diminta berhenti memperburuk penderitaan warga sipil di Gaza dengan memotong bantuan.
Awal bulan ini, Reuters melaporkan bahwa pasokan makanan ke Gaza telah menurun setelah Israel menghentikan ekspor bantuan kemanusiaan dan mengurangi barang-barang industri.
(pa)