Jakarta, CNN Indonesia –
Banyak media luar negeri yang ramai memberitakan seorang turis wanita asal Amerika Serikat (AS) yang dikabarkan hilang, namun belakangan ditemukan potongan tubuhnya di perut laut saat ia sedang menyelam di perairan Pulau Reong, selatan Maluku Barat, Kamis (26/9) waktu setempat. Saat itu, Monfore mengunjungi lokasi tersebut bersama enam rekannya dan seorang pemandu wisata yang memimpin penyelaman, sayangnya Monfore kemudian dilaporkan hilang. Namun sebagian tubuhnya ditemukan di perut laut oleh seorang nelayan setempat.
Banyak media asing pun ramai memberitakan kejadian tersebut. Surat kabar Daily Mail memberitakan kejadian tersebut, kemudian memberitakan bahwa wanita berusia 68 tahun itu tenggelam di perairan Indonesia. Mayat Wanita di Dalam “Nelayan Menjelaskan Situasi Mengerikan” Belah lautan terbuka untuk menemukan mayat Amerika
Monfore dan suaminya mengunjungi Maluku untuk menikmati liburan mereka. Namun, ia kemudian dilaporkan hilang di Pulau Reong yang terletak di antara timur laut leste dan pantai barat daya maluku.
Namun penyebab pasti kematian Monfore masih belum diketahui. Namun jasadnya ditemukan di laut.
Beberapa media asing mendukung berbagai klaim mengenai penyebab kematian Monfore. The New York Post dan The Independent, misalnya, meragukan keyakinan kakak beradik tersebut bahwa kematian Monfore bukan disebabkan oleh serangan laut.
Kim Sass, teman dekat Manfare, mengatakan bukti yang dikumpulkan penyelidik tidak menunjukkan adanya serangan laut.
Proses metabolisme ikan hiu bekerja sangat cepat. Asam kuat di perut hiu membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil.
Namun tubuh dan sidik jari Monfore masih belum diketahui. “Ini tidak akan terjadi jika lautan menghantamnya beberapa minggu lalu,” kata Sass.
Dia dan beberapa kerabat lainnya percaya bahwa Monfore meninggal karena “komplikasi medis” dan arus laut yang kuat. Namun, tidak jelas masalah medis apa yang dihadapi Monfore sebelum kematiannya.
Sass berkata, “Saya telah menyeberangi ribuan sungai dengan Manfare. Dia adalah pengangkut yang hebat. Saya tidak percaya lingkungan atau laut mengakhiri hidupnya.”
Pada Minggu (6/10), Kepala Basarnas Ambon Muhammad Arapa mengatakan, potongan tubuh Manfare ditemukan oleh seorang nelayan di kawasan Liquaika, Timor Leste. Nelayan pertama kali melaut di dekat perairan Pulau Reong tempat Manfare hilang.
Pada hari Rabu, 9/12, Arafah mengatakan: “Karena Pulau Reong di barat daya Maluku dan Timor Leste dekat. ) 10), kata Sec.
Erafa menjelaskan, nelayan tersebut langsung memotong ikan yang ditangkapnya. Mereka menemukan bagian tubuh korban dan perlengkapan mandi.
“Jadi, saat kami mengendap di perut laut, kami menemukan bagian tubuh berupa kaki dan alat renang (white shot) di perut laut. Kabarnya cepat menyebar, namun setelah dikonfirmasi, Kedutaan Besar AS menegaskan bahwa itu adalah bagian dari tubuh Manfare”. (tst/viv)