Yogyakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Vamenkominfo) Nezar Patria mengatakan pemerintah memiliki Digital Talent Center (DTC) untuk mengembangkan keterampilan digital masyarakat di berbagai negara.
“Kita punya yang namanya DTC, Digital Talent Center, Digital Talent Center di beberapa kota, ada 10 kota, dan kita harapkan bisa menjadi digital creative hub bagi seluruh generasi muda khususnya yang ingin mengembangkan skill dalam hal dari dan kompetensi, pengetahuan digitalisasi,” kata Nezar pada pembukaan gedung transformasi digital di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM), Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Jumat (11/10).
Nezar menjelaskan, kemampuan mengembangkan talenta digital ini tidak hanya ada di Pulau Jawa saja, namun di luar Pulau Jawa juga. Beberapa kota yang memiliki DTC, kata Nezar, adalah Medan, Palembang, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Manado.
Senada, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arieh Setiadi mengatakan, pengembangan talenta digital tidak hanya fokus di Pulau Jawa, tapi juga menyebar ke daerah lain.
“Digital talent hub ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah terhadap pemerataan pembangunan. Jangan sampai talenta digital hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa saja, tapi juga daerah lain di Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (10/9).
Budi mengatakan kemajuan teknologi digital membutuhkan sumber daya manusia atau human capital. Indonesia masih membutuhkan 15 juta talenta digital pada tahun 2030. Saat ini, Indonesia hanya mampu menyediakan 12 juta talenta digital.
Artinya ada 3 juta talenta digital yang perlu segera kita isi, ujarnya.
Budi mengatakan, peningkatan kapasitas talenta digital di Indonesia merupakan suatu keharusan. Lebih lanjut, kesenjangan talenta digital merupakan bagian dari masalah kesenjangan regional.
“Oleh karena itu, yang terpenting adalah meningkatkan keterampilan untuk meningkatkan kapabilitas dan kapabilitas talenta digital. Kami terus berusaha. Kita tidak ingin saudara-saudara kita di Indonesia bagian timur, misalnya, terlalu jauh kesenjangannya dengan masyarakat Jawa,” jelasnya.
Bagaimana dengan wilayah 3T?
Nezar mengatakan, pengembangan DTC di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) bisa saja terjadi pada pemerintahan mendatang.
“Rencananya kawasan 3T kemungkinan akan dibangun dalam 5 tahun ke depan,” ujarnya.
Hal ini karena permasalahan dalam industri 3T lebih mendasar dibandingkan talenta digital: konektivitas. Kebutuhan-kebutuhan ini harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum mengembangkan talenta digital.
“Pertama dikuatkan koneksinya, lalu yang terbaik di sana, mereka yang punya segala bakat bisa belajar di tempat-tempat terdekat yang bisa diakses oleh saudara-saudara kita di daerah 3T,” jelas Nezar.
Selain itu, Nezar mengatakan Cominfo tidak bekerja sendiri dalam mengembangkan talenta digital di Indonesia, namun juga berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain. (brom/fra)