Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Presiden Maruf Amin mengaku tak butuh lagi pujian dan menciptakan image agar dilihat orang lain. Dia hanya ingin menjadi dirinya sendiri.
“Saya tidak ingin melebih-lebihkan.” Memang begitulah adanya. Saya tidak butuh semir, saya tidak membutuhkannya. Itu saja,” kata Maruf saat berbicara di acara silaturahmi dan perpisahan Ma. Raf Amin dan Wori Maruf Amin bersama pegawai Sekretariat Wakil Presiden di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (17/10).
Dia kemudian menciptakan istilah ‘personal branding’ untuk seseorang dengan citra yang halus. Namun, dia mengaku tidak pernah melakukannya karena dia lebih nyaman sebagai laki-laki.
“Apa yang terjadi?” Lebih baik. Kalau pakai bahasa agama tidak boleh bohong,” kata Maruf.
Ma’roof kemudian mengatakan bahwa dalam Islam tidak boleh berbohong kepada Allah Ta’ala. Beliau juga mengatakan bahwa tidak ada kezaliman yang lebih besar daripada berbohong kepada Allah Ta’ala.
“Jadi tidak perlu.” Jadi yang saya lakukan hanyalah, jangan berlebihan. Ini disebut berbohong. Hal ini tidak terjadi. Personal branding atau apalah, saya tidak tahu. Itu hanya apa adanya,” katanya.
Maruf mengaku, dirinya akan senang jika dirinya dan jajaran Sekretariat Wakil Presiden bisa menciptakan apa yang bisa mereka lakukan saat ini.
Diakuinya pula, masih banyak hal yang belum bisa diberikan di bawah kepemimpinannya sebagai Wakil Presiden dan masih terbatas.
“Dan kita tidak perlu khawatir tentang ‘kenapa kita tidak bisa melakukan ini, tidak bisa melakukan ini’, nah, kalau kita tidak bisa melakukan itu, ya sudah. Kita tidak bisa mengatakan apa pun di luar situasi tersebut. “katanya. (rzr/tidak)