Jakarta, CNN Indonesia –
Delapan dekade lalu, para penyintas ledakan nuklir Jepang telah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2024 atas kampanye mereka untuk menghilangkan senjata nuklir dari dunia.
Organisasi Korban Bom A dan H Jepang, umumnya dikenal sebagai Nihon Hidankyo, menerima penghargaan tersebut setahun sebelum peringatan 80 tahun pemboman Hiroshima dan Nagasaki dan pada saat meningkatnya kekhawatiran atas penggunaan senjata nuklir. tangan
Komite Nobel menyatakan telah memutuskan untuk memberikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024 kepada Nihon Hidanko atas upayanya mencapai dunia yang bebas senjata nuklir dan penghapusan senjata nuklir.
Komite juga mengatakan kesaksian hibakusha, atau orang-orang yang selamat dari pemboman AS pada bulan Agustus 1945, berdasarkan cerita pribadi mereka, membantu menciptakan dan memperkuat perlawanan dunia terhadap senjata nuklir.
Selain itu, hibakusha telah membuat kampanye pendidikan berdasarkan pengalaman mereka dan memperingatkan terhadap proliferasi dan penggunaan senjata nuklir.
“Hibakusha membantu kita menggambarkan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan, memikirkan hal-hal yang tidak terpikirkan, dan bagaimana memahami rasa sakit dan penderitaan yang disebabkan oleh senjata nuklir,” kata komite Nobel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir The Guardian.
“Suatu hari nanti hibakusha tidak lagi menjadi saksi sejarah di antara kita,” kata komite Nobel. “Tetapi dengan budaya ingatan dan tekad yang kuat, generasi baru saksi di Jepang menyampaikan pengalaman dan pesan mereka.”
Beberapa orang akan melihat penghargaan tersebut sebagai teguran terhadap pemerintah konservatif Jepang, yang bergantung pada payung nuklir AS dan tidak termasuk di antara lebih dari 60 negara yang telah meratifikasi perjanjian yang melarang kepemilikan atau penggunaan senjata nuklir pada tahun 2021.
“Pada saat ini dalam sejarah umat manusia, kita tidak boleh melupakan apa itu senjata nuklir: senjata paling merusak yang pernah ada di dunia,” kata komite Nobel.