Jakarta, CNN Indonesia —
Sholawat Bardah merupakan Sholawat puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang ditulis oleh Sairafuddin Abu Abdullah Muhammad Ibnu Saeed Ibnu Hammad Ibnu Muhsin Ibnu Abdullah Ash-Shanhaji Al-Bushiri Al-Mishri atau Imam Ahmad Bushiri.
Dilansir NU Online, sholawat ini sering dibacakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi. Selain itu, masyarakat juga menganggapnya sebagai obat kuratif.
Dikisahkan Imam Bushiri mengalami lumpuh selama tiga tahun dan ketika sakit, ia mengeksekusi Bardah Sholawat. Saat sedang salat, Imam Bushiri didekati Nabi.
Bushiri dikelilingi oleh Nabi dan diminta untuk berdiri dan berjalan. Tak disangka, Busiri yang sempat lumpuh bisa berjalan kembali. Inilah sebabnya mengapa banyak orang yang sering membaca Bardah Sholawat ketika sedang sakit. Bacaan dari Bardah Sholawat
Berikut bacaan Sholawat Burdah Bahasa Arab dan Artinya yang diambil dari kitab Sholawat Mawlid Burdah karya Imam al-Bushiri:
Mawlaaya şalli wa Sallim daa-Iman Abdan ‘Alaa haibibika Khayril khalqi kullihimi.
Artinya: “Ya Tuhanku, berikanlah selalu rahmat dan perlindungan kepada kekasihmu, yang merupakan sebaik-baik makhluk. »
Amin tadjakkuri jaronin bidzi salami majazta dam’an jaro min mudlatin bidami.
Artinya: “Apakah karena kamu mengingat tetanggamu yang tinggal di “Dzi Salam” maka kamu menitikkan air mata darah.”
Saya habbatir-rîhu min tilqô-i kâdhіmatіn Wa awmadlol barqu fîdh-dhоlmâ-і min idlоmі.
Artinya: “Entah karena kuatnya angin yang bertiup dari arah “Kajimah”, atau karena petir yang memisahkan malam dari gunung “Idham”.
Kulta kafufa hamta wa ma li kalbika dalam kulta stofik yahimima fa ma liayaka.
Artinya: “Mengapa air mata tetap basah ketika berhenti? Dan mengapa pikiran tetap gelisah ketika ia memahami?
Ayahsabus sabbu annal hubba munkatimum ma bayana munsajimin minhu wa maduraimi.
Artinya: “Apakah seorang kekasih mengira bahwa cintanya tersembunyi. Diantara air mata yang mengalir dan hati yang gundah.”
Loi lal hawa lam turik dum ‘ala talaleen wa la arikata li dzikir bani wal ‘alami.
Artinya: “Tanpa cinta, kamu tidak akan menangisi reruntuhan rumahnya. Dan kamu tidak akan begadang mengingat pohon larangan dan gunung dekat rumah orang yang kamu cintai. Nabi Muhammad SAW.”
Fa kaifa tunkiru hubban ba’da ma shahidat bihi ‘alaika’udulud dam’i sakami was.
Artinya: “Dapatkah kamu mengingkari cintamu, padahal air mata dan kesakitan telah dengan jujur menjadi saksi cintamu tanpa kebohongan?
Wa athbatal wajdu khatay ‘abratin wa dan mithlal bahari ‘ala khaddyaka wal’ anami.
Artinya: “Kesedihanmu melahirkan dua garis air mata tipis dan lemah. Bagaikan bunga kuning dan mawar merah di kedua pipinya.”
Naam sara taifu man ahwa f arakani wal hubbu ya taridul laddhati bil alami.
Artinya : “Benar sekali! Terlintas dalam mimpiku, hingga aku sulit tidur. Cintaku menghalangiku untuk menikmati segala macam kenikmatan karena kesakitan.”
Ya laimi fil hawal ‘udhariya ma’ dhirtan minnia ilaika wa kanun ansafta lam talumi.
Artinya: “Wahai para pemfitnah cintaku yang bergejolak! Izinkan aku memohon ampun padamu. Tetapi jika kamu adil, niscaya kamu tidak memfitnahku.”
‘Adatka halia la siribi mustarin’ anil vushti wa la da – i b munhasimi.
Artinya: “Sekarang kamu tahu keadaanku. Bahkan rahasiaku pun tidak bisa disembunyikan dari para pemfitnah yang ingin menghancurkan cintaku sementara penyakitku belum sembuh.”
Mahdatanin nusha lakin lastu asma ‘uhu innal muhibba ‘anil ‘uddhali biaya sammi.
Artinya: “Nasihatmu tulus sekali, tetapi aku tidak pernah mendengarkannya, karena telinga para pecinta tuli terhadap fitnah.”
Innit tahamtu naseehash shaybi fi’ adhali wash shaibu ab ‘adu fi nushin’ anit tuhmi.
Artinya: “Saya juga menuduh kakak laki-laki saya ikut serta dalam penghinaan terhadap saya. Sekalipun kakak laki-laki saya harus memperingatkan saya.”
Bacaan Bardah Sholawat dan Artinya adalah sebagai berikut. Saya harap bermanfaat. (tas/juh)