Jakarta, CNN Indonesia –
Sebuah UKM di Kabupaten Bon, Sulawesi Selatan yang bergerak di bidang usaha keripik tempe berhasil mengembangkan usahanya melalui digitalisasi.
Pemilik perusahaan Rumah Carawali Keripik Tempe Hidayana mengatakan, bisnis keripik tempe miliknya menjadi populer berkat pelatihan digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang diikutinya.
Hidayana mengaku mendapat kesempatan mengikuti pelatihan Akademi Kewirausahaan Digital yang diajarkan Kominfo pada tahun 2021.
Awalnya, ia kesulitan menggunakan media sosial sebagai alat periklanan. Berkat kegigihannya, ia kini memiliki lebih dari 1.000 pengikut di platform media sosial.
Hidayana juga mengakui penjualan keripik tempenya semakin banyak melalui promosi media sosial.
“Mereka menyuruh kami untuk melatih diri dalam penggunaan media sosial dan kemudian alhamdulillah saya tidak sengaja membuat Instagram di rumah Karavali, hingga saat ini saya menggunakannya di struktur Kementerian Komunikasi dan Informatika saat itu,” ujarnya. kata Hidayana kepada CNN Indonesia.
“Setelah pelatihan, saya mendapat beberapa pelajaran dari cara beliau mengajar saat itu, dan saya juga mengajari anak-anak cara membuka Instagram, menggunakan media sosial, dan lain-lain. Saya belajar,” tambahnya.
Hidayana mengaku sudah 14 tahun menekuni bisnis tersebut. Memulai bisnis tempe pada tahun 2010, beralih ke bisnis keripik tempe pada tahun 2018. Hal ini dikarenakan keripik tempe lebih tahan lama dan tidak terlalu berisiko.
“Tadinya saya mikir-mikir apa yang cocok untuk disajikan lebih lama, tapi setelah dipikir-pikir, muncullah ide keripik tempe karena keripik tempe ada dimana-mana,” kata Hidayana.
Kini ia mampu memproduksi sedikitnya 140 karung keripik tempe dalam seminggu. Proses fermentasinya memakan waktu dua hari hingga siap dijadikan bahan dasar keripik tempe.
Berbeda dengan fermentasi kedelai untuk tempe biasa, fermentasi kedelai untuk keripik tempe difermentasi dengan tepung tapioka.
Kerja keras Hidayana kini membuahkan hasil setelah serius menggeluti bisnis keripik tempe. Keripik tempe Rumah Carawali kini bisa didapatkan di beberapa minimarket di Kabupaten Bone.
Kominfo dan BAKTI selama satu dekade terakhir fokus membangun infrastruktur telekomunikasi, khususnya di wilayah 3T (perbatasan, terluar, dan tertinggal).
Berdasarkan data BAKTI KOMINFO per 4 Oktober 2024, targetnya 5.618 kursi BTS, 5.142 kursi sudah on air, 156 kursi siap tayang, dan sisanya dalam tahap pembangunan.
Akses internet hasil pengembangan ini sebanyak 18.715 titik di seluruh Indonesia. Jalur akses Internet ini menargetkan kantor layanan pemerintah.
(kecepatan)