Jakarta, CNN Indonesia –
Pelatih kelas dunia seperti Pep Guardiola disebut-sebut tak bisa mengubah nasib timnas Malaysia karena buruknya kualitas pemainnya.
Malaysia sedang mengalami kemunduran. Performa Malaysia tak kunjung membaik setelah gagal lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dan dikalahkan Kim Pan-Kon.
Sepeninggal Kim Ban Gon, Malaysia dipimpin oleh pelatih sementara Pau Marti Vicente. Namun, tingkah laku Pau Martin dinilai kurang memuaskan.
Harimau Malaya, yang mengalahkan Filipina dan Lebanon September lalu, kalah 0-4 dari Selandia Baru di FIFA Match Day bulan Oktober.
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) memberi Pau Marti waktu hingga Desember, menurut New Straits Times. Kepercayaan diri Pau Mart anjlok pasca kekalahan melawan Selandia Baru.
Legenda timnas Malaysia Datuk Jamal Nasir mengatakan pergantian pelatih tidak akan meningkatkan kualitas tim kecuali pemain itu sendiri.
Jamal Nasir berkata: “Kami tidak bisa terburu-buru mengganti pelatih. Kami harus melihat pelatih yang ada di pasar. Kami harus mendapatkan pelatih yang mengetahui budaya sepak bola Malaysia.”
Masalah terbesar di sini adalah kualitas pemain yang bermain untuk tim nasional. Minimnya pemain berkualitas yang bisa bermain internasional di M-League menjadi perhatian, kata Jamal.
Tanpa pemain berkualitas, pelatih akan kesulitan memimpin tim karena tidak punya bekal untuk menjadikan Malaysia tim sekelas Asia. Menurut Jamal Nasir, pelatih seperti Pep Guardiola pun tidak bisa mengubah timnas Malaysia tanpa pemain bagus.
Jamal menegaskan, proyek naturalisasi pemain yang dilakukan FAM pun gagal meningkatkan kualitas timnas Malaysia.
“Kami mengandalkan pemain naturalisasi, tapi tidak selalu memberikan dampak positif bagi tim. Masalahnya M-League tidak menghasilkan pemain berkualitas untuk timnas. Liga ini tidak kompetitif dan pemainnya tidak berkualitas. berkualitas,” kata Jamal Nasir.
(maaf/jal)