Jakarta, CNN Indonesia –
Industri hiburan berduka atas meninggalnya mantan anggota One Direction Liam Payne. Payne meninggal di balkon sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina, pada Rabu (16/10) waktu setempat. Dia baru berusia 31 tahun.
Payne dikabarkan menderita patah leher yang mengancam jiwa, dan kematiannya membawa kesedihan yang mendalam tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi para penggemarnya di seluruh dunia. Dayton. Ia memulai karirnya di industri musik setelah bergabung dengan One Direction pada tahun 2010 melalui ajang pencarian bakat The Record.
Setelah One Direction memutuskan rehat, Payne melanjutkan karir solonya yang juga cukup sukses. Lagunya “Strip That Down” dan kolaborasinya dengan Rita Ora “For You” mendapat review positif dari kritikus dan penggemar.
Terbaru, Payne merilis single bertajuk “Teardrops” pada tahun 2024, tersedia dalam versi original dan akustik. Sejak itu, Payne tidak lagi tampil di depan umum. Selain prestasi bermusiknya, Payne juga dikenal sebagai sosok aktif yang tertarik pada kegiatan sosial. Ia sering terlibat dalam upaya filantropis dan berkontribusi pada masalah kemanusiaan. Payne dilaporkan memproduksi 360.000 paket makanan untuk para korban Covid-19 sebelum kematiannya. Dia mengaku menjadi ketergantungan pada alkohol karena ketenaran yang diperolehnya dari bergabung dengan One Direction, mengutip majalah People: “Banyak orang memiliki masalah kesehatan mental tetapi tidak bisa mendapatkan bantuan, dan saya pikir itu adalah masalah dalam industri [hiburan]] ,’ katanya saat itu. Selamat tinggal Liam Payne! (TST/ASR)