Jakarta, CNN Indonesia —
Gurun Sahara di Maroko, bagian dari gurun paling tandus di dunia, mengalami banjir untuk pertama kalinya. Ini terjadi dua hari setelah hujan lebat tahunan.
Seperti dilansir New York Post pada Rabu (9/10), pemerintah Maroko menyebut banjir pada September lalu merupakan yang terburuk dalam satu dekade terakhir.
Di daerah pedesaan Rabat di tenggara negara itu, curah hujan mencapai 101,6 mm dalam satu hari, yang dianggap sebagai hujan lebat.
Danau Iriqui, antara Zagora dan Tata, telah kering selama 50 tahun dan tiba-tiba terisi air, bahkan dalam citra satelit NASA.
Curah hujan di wilayah ini kurang dari 254 mm per tahun. Oleh karena itu, ketika terjadi badai, warga akan mengalami banjir dan langsung mengalami kawasan oasis.
Badai ini akan terjadi setelah enam tahun berturut-turut mengalami kekeringan.
“Sudah 30 hingga 50 tahun sejak kami melihat hujan seperti itu dalam waktu singkat,” Houssine Youabeb, direktur jenderal departemen meteorologi Maroko, seperti dikutip New York Post.
Dia mengatakan badai itu bisa berdampak pada iklim negara itu selama bertahun-tahun karena kelembapan di atmosfer.
Selain itu, badai di bulan September dengan cepat memenuhi waduk sehingga menambah sumber air bagi warga.
Namun, masih terlalu dini untuk mengetahui dampak hujan lebat tersebut. Namun, badai tersebut menewaskan 20 orang dan merusak tanaman di Maroko dan Aljazair.
(tim / akhir)