Jakarta, CNN Indonesia –
Pj Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Ellen Setiadi terus mendorong pengembangan kopi Sumsel sebagai komoditas premium yang mampu bersaing di pasar domestik dan global. Karena potensi kopi Sumsel sangat kaya, nilai ekonomi komoditas ini sangat tinggi di pasaran.
Hal tersebut disampaikan Elen pada acara Breakfast Meeting dan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan OJK Provinsi Sumsel dan Banca Belitung Sumsel melalui Financial Interview Kopi Sumsel dan Strategi Pasar Ekspor. Kantor Babel, Rabu (16/10). Acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Sumsel dan Kepala Babel OJK Arifin Susanto.
“Kopi kita punya potensi besar. Beberapa waktu lalu, BPS juga menyatakan kopi merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi. Produk kopi mempunyai peranan penting dan menjanjikan dalam perekonomian nasional sehingga patut terus didorong. Sehingga akan menjadi wilayah provinsi Sumatera Selatan.
Elin menyampaikan potensi kopi Provinsi Sumsel merupakan penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia. Sumsel mempunyai 5 daerah/kota besar penghasil kopi yang didominasi oleh produk kuat seperti Kota Pagar Alam, Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang.
Oleh karena itu, Elin terus mendorong perbaikan manajemen dari atas ke bawah guna memaksimalkan potensi produksi kopi di Sumsel.
“Mulai dari pemupukan kopi, penyediaan dan pemanenan dengan bantuan mesin pertanian, hingga pengeringan setelah panen,” ujarnya. “Kemudian manajemen pascapanen meningkatkan standar produksi, branding, dan pengemasan untuk memasuki pasar global.”
Senada, Kepala OJK Sumsel dan Babel Arifin Susanto menekankan pentingnya perluasan akses ekonomi terhadap pelaku usaha kopi di Sumsel. Pihaknya mendukung upaya pengembangan kopi di Sumsel dengan meningkatkan akses ekonomi dengan mengundang berbagai pengusaha yang bergerak di bidang kopi, termasuk para pemetik kopi di wilayah tersebut.
“Dalam FGD ini kami akan mengundang berbagai sektor, antara lain pemanen kopi dengan volume komersial terbesar, pengusaha siap ekspor, dan instansi terkait untuk mendukung kesiapan ekspor mandiri kita,” ujarnya.
Diharapkan Sumsel mampu menembus pasar global dengan hasil yang konsisten dan mengekspor kopi dalam jumlah besar sebelum Desember 2024, dengan sistem pengelolaan yang lebih baik dan kesinambungan yang baik.
“Peningkatan sistem ini penting, tidak hanya terjadi satu kali saja, namun merupakan proses yang berkelanjutan,” katanya. (maaf/maaf)