Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 631 pasukan gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa menjelang lengsernya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang terjadi di beberapa lokasi di Jakarta Pusat pada Rabu (16/10).
Total staf gabungan berjumlah 631 orang, kata Kombes Polda Metro Jaya Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Rabu.
Susatyo mengatakan, ratusan orang akan dikerahkan di beberapa lokasi aksi, yakni Patung Kuda, Bundaran HI, Gedung DPR, dan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Susatyo mengatakan, rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi demonstrasi bersifat situasional. Artinya, penutupan jalan dan pengalihan lalu lintas bergantung pada situasi di lapangan.
“Kalau eskalasi bertambah, arus lalu lintas akan dialihkan. Lihat situasi di lapangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Susatyo mengimbau para pengunjuk rasa untuk melakukan aksi demonstrasi dengan tertib dan sesuai aturan yang berlaku.
Sebelumnya, Aliansi BEM Seluruh Indonesia dikabarkan menggelar aksi demonstrasi hari ini di depan Gedung DPR RI, Jakarta.
Koordinator Pusat Rakyat BEM SI Satria Naufal mengatakan, aksi akan dimulai pukul 13.00 dengan long march dari Gedung TVRI menuju titik sentral aksi di Gedung DPR RI.
Naufal menjelaskan, aksi bertajuk “Menghitung Hari Sidang Jokowi” ini merupakan bentuk pengawalan menuju hari-hari dimana Jokowi akan lengser.
Menurutnya, rezim Jokowi telah menumpahkan darah dan air mata masyarakat selama 10 tahun terakhir melalui berbagai sikap, kebijakan, dan undang-undang yang menyedihkan.
Sore ini akan menjadi aksi simbolis namun esensial untuk memaknai 10 tahun kepemimpinan Joko Widodo. Kesengsaraan, tangis, ketakutan, kebohongan dan lain sebagainya akan kita ungkapkan dalam berbagai simbol dan narasi pada siang ini, ujarnya.
(dis/anak)