Jakarta, CNN Indonesia —
Anak-anak berkembang dengan kecepatan mereka sendiri. Namun, ada pula anak yang mengalami keterlambatan bicara atau Speech Delay.
Orang tua perlu mengenali gejala keterlambatan bicara pada anak agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Akibat keterlambatan bicara, anak menjadi sulit mengeluarkan suara dan mengucapkan kata dengan benar. Mereka kesulitan menyusun kalimat atau bahkan berbicara.
Keterlambatan bicara juga bisa menjadi penyebab keterlambatan bahasa. Ini melibatkan pemahaman dan komunikasi verbal dan non-verbal.
Mengutip Healthline, anak dengan keterlambatan bahasa tidak dapat membentuk frasa atau kalimat yang bermakna.
Ciri-ciri anak yang mengalami keterlambatan bicara
Dokter spesialis anak Fitri Hartento menekankan pentingnya orang tua mendeteksi keterlambatan bicara pada anak sejak dini. Berikut beberapa gejala keterlambatan bicara pada anak yang patut Anda waspadai. 1. Tidak mengoceh (0-9 bulan)
Anak pada usia ini seharusnya sudah bisa mengoceh. Percakapan tersebut bisa berupa tawa atau komentar lainnya.
Secara bertahap, bayi mulai merespons suara dan memahami kata-kata dasar. Jika Anda mengajari mereka dengan baik, itu akan mencakup gerakan tangan dan sensasi lainnya.
Lanjutkan latih anak hingga gejala di atas muncul. 2. Tidak memasuki tahap mengulang kata (usia 9-12 bulan)
Mulailah mengenalkan anak pada kosakata sederhana. Misalnya kata “ibu” atau “ayah”.
Dengan latihan yang konsisten, anak akan mampu mengucapkan kata tersebut berulang kali, meskipun mereka belum memahami maknanya. 3. Tidak dapat menambah kosa kata (12-18 bulan)
Momen ini lazim disebut dengan momen “percakapan sejati”. Ini adalah situasi di mana anak-anak mulai menambah kosa kata yang mudah dan merangkai kata-kata yang secara bertahap mereka pahami. 4. Tidak dapat memahami perintah dan pertanyaan sederhana (usia > 18 bulan)
Pada usia ini, anak seharusnya sudah bisa memahami pertanyaan dan perintah sederhana. Misalnya, kata “jangan” memberitahu si kecil untuk tidak melakukan sesuatu.
Mereka harus segera mempelajari kata-kata baru dan mulai menggunakan beberapa kombinasi kata.
5. Tidak dapat mengartikulasikan konsonan (usia 6-8 tahun)
Pada usia ini, anak seharusnya sudah mempunyai perkembangan yang utuh dalam aspek berbicara. Umumnya mereka akan memasuki masa peningkatan artikulasi konsonan kata-kata yang dikenal.
Misalnya, anak dapat mengenalkan nama, nama benda, sifat, dan kata kerja dalam kalimat yang panjang. (PL/ASR)