Jakarta, CNN Indonesia —
Ayah lifter Rizki Juniansyah yang merupakan mantan atlet angkat besi nasional, Muhammad Yasin, meninggal dunia dalam usia 58 tahun di kediamannya di Cipocok, Serang, Banten pada Jumat (18/10).
Berdasarkan keterangan keluarga yang mengutip keterangan resmi PB PABBSI, Yasin menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 15.26 WIB. Yassin yang kerap disapa ayah Pedro sebelumnya disebut-sebut sedang sakit-sakitan.
Dua bulan lalu, Yasin melihat putranya meraih medali emas Olimpiade yang mengesankan di cabang angkat besi. Yasin yang saat itu sedang menonton acara anak-anak di layar kaca bersama tetangganya menangis haru.
Yasin pun berpesan agar Rizki tidak malu-malu usai meraih kalung emas olimpiade.
“Pokoknya jangan sombong, Rizky. Tetap membumi,” kata Yasin saat itu.
Jauh sebelum Rizki menjadi atlet, Yasin lebih dulu mengharumkan nama bangsa. Pria kelahiran Bandung 28 Maret 1966 ini tercatat pernah meraih medali perunggu kategori 82kg di SEA Games 1984 dan SEA Games 1987.
Binpres PABBSI, Dirja Wihardja, merupakan senior Yasin saat masuk SMA Ragunan pada tahun 1984.
“Saat itu kami tergabung dalam tim pelatnas di Pintu Kuning, Stadion Gelora Bung Karno Senayan dan mengikuti TC di Hongaria,” kata Dirja.
Mendiang Yashin meninggalkan empat orang putra dan putri, termasuk mantan atlet angkat besi Rizka yang merupakan istri mantan atlet angkat besi Triyatno. Atlet Olimpiade 2008 dan 2012 itu juga pernah menjadi pelatih Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024.
(tidak ada)