Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengungkapkan ada perpecahan pendapat di tubuh PDIP terkait masuknya Kabinet Raka Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu belum memutuskan sikapnya.
“Terbentuk perbedaan pendapat antar teman,” kata Bambang di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).
Bambang mengatakan ada tiga pendapat di lingkungan PDIP. Pertama, ada yang ingin segera masuk kabinet Prabowo.
Kedua, ada yang mau masuk kabinet Prabowo, tapi tidak sekarang. Terakhir, ada yang menilai PDIP tidak boleh masuk kabinet Prabowo.
Jadi tiga klaster saat ini sedang dinamis, ujarnya.
Dia mengatakan, Prabowo tidak mengundang satu pun kader PDIP ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta. Namun Bambang mengatakan segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Siapa tahu mereka memanggilnya Bambang Pacul, candanya.
Saat ditanya soal kehadiran Prabowo di rumah Prabowo siang tadi, Bambang enggan berkomentar banyak. “Yah, makanya. Oh, sampai jumpa lagi,” katanya.
Pada Senin (14/10) siang hingga malam, Prabowo mengundang 49 calon menteri/wakil menteri ke kediamannya di Jakarta. Panggilan telepon akan dilanjutkan Selasa sore.
Sedangkan pada Pilpres 2024, PDIP menguasai Ganjar Pranowo dan MD Mahfud. Usai Pilpres, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku berkomunikasi intensif dengan Prabowo.
Putra Megawati itu juga mengatakan, apapun bisa terjadi dalam politik. Ditanya soal kemungkinan dua kader PDIP, Olly Dondokambey dan Azwar Anas, masuk jajaran menteri Prabowo, Puan menjawab diplomatis.
Insya Allah tunggu saja, kata Puan di Jakarta, Sabtu (5/10).
Selain itu, Prabowo dan Megawati juga berencana bertemu sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024. Namun hingga saat ini agenda pertemuan tersebut belum dapat dipastikan. (rzr/tsa)