Jakarta, CNN Indonesia —
Build Your Dream (BYD), perusahaan teknologi asal Tiongkok, berencana menanamkan investasi Rp 11,7 triliun di Indonesia. Diklaim mampu memproduksi hingga 150 ribu unit kendaraan listrik per tahun dari investasi tersebut.
BYD berencana berinvestasi Rp 11,7 triliun dengan kapasitas produksi kendaraan listrik hingga 150 ribu unit per tahun. Posisi Indonesia merupakan pusat produksi kendaraan listrik di kawasan regional dan global,” Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dikutip dalam keterangan tertulisnya. Kamis (17/10).
Menurut Putu, investasi BYD di Indonesia akan meningkatkan industri komponen dalam negeri agar terus tumbuh. Diyakini akan terjadi transfer teknologi dari BYD ke industri komponen Indonesia.
“Transfer teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas industri komponen nasional, sehingga bisa naik kelas dan berdaya saing dalam Global Value Chain (GVC),” jelas Putu.
Putu menjelaskan dengan peningkatan kapasitas teknologi, industri komponen Indonesia diharapkan dapat aktif tidak hanya sebagai pemasok dalam negeri, tetapi juga dalam rantai pasok global, khususnya industri kendaraan listrik.
Sementara itu, Direktur Departemen Administrasi BYD Andy Lin mengatakan keputusan investasi di Indonesia merupakan bagian penting dari strategi global BYD.
“Kami berencana menjadikan Indonesia sebagai kantor pusat regional di Asia Pasifik, dengan fasilitas penelitian dan pengembangan, manufaktur, penjualan, purna jual, dan pelatihan. Kami juga mengharapkan pencapaian produksi sebesar 15 juta BYD di Indonesia,” kata Andy. .
Ke depan, Lin mengatakan BYD akan meluncurkan lebih banyak model kendaraan listrik (EV) di Indonesia, serta memperkenalkan model plug-in hybrid (PHEV). Informasi terbaru, BYD akan meluncurkan MPV elektrik premium Denza D9.
Versi Airlangga Hartarto
Pada awal tahun 2024, Menteri Keuangan Airlanga Hartarto menyebutkan investasi BYD di Indonesia senilai US$1,3 miliar atau setara Rp 20,33 triliun (kurs Rp 15.639).
Nilainya adalah untuk menyiapkan fasilitas produksi untuk Dolphin, Ato 3, dan Seal serta model lainnya.
Menurut Airlanga, pabrik BYD ini mampu memproduksi 150 ribu unit per tahun.
Airlanga mengaku informasi mengenai investasi BYD di Tanah Air diperoleh dari petinggi perusahaan.
“Pemerintah mendorong BYD untuk meningkatkan konten lokal untuk mendukung daya saing industri,” ujarnya.
(Tim/Mike)