Jakarta, CNN Indonesia —
Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) Rashid Al-Zaabi mengatakan pihaknya akan berusaha meyakinkan FIFA dan AFC untuk tidak menggelar laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia melawan Bahrain pada 25 Maret.
Rasheed mengatakan BFA akan memberikan bukti kepada FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait ancaman yang diterima timnas Bahrain dari suporter Indonesia.
Rashid berharap bukti tersebut bisa membuat BFA meyakinkan FIFA dan AFC untuk memindahkan pertandingan timnas Indonesia melawan Bahrain ke luar Indonesia.
“Asosiasi Sepak Bola Bahrain [BFA] akan segera mengirimkan surat resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia [AFC] dan Internasional [FIFA] untuk mengklarifikasi semua keadaan yang menimpa asosiasi, para pemain, segera setelah pertandingan, disertai dengan bukti-bukti. “
“Kami terkena serangan brutal dari fans Indonesia yang mencapai tingkat ancaman pembunuhan, bersamaan dengan kampanye cyber di situs asosiasi, akun media sosial, sistem pesan asosiasi, dan terkena rentetan makian, pelecehan, hinaan dan makian. ancaman pembunuhan” Tujuan utama BFA adalah menjaga keselamatan seluruh anggota tim Bahrain,” kutip Rashida An Nahar.
BFA meminta AFC dan FIFA menggelar laga timnas Indonesia melawan Bahrain di tempat netral. BFA menolak memainkan pertandingan di Indonesia setelah timnas Bahrain mendapat ancaman di media sosial dari fans Indonesia.
Ancaman ini muncul setelah berakhirnya pertandingan kontroversial antara Bahrain dan Indonesia di Rifa yang berakhir 2-2 pada 10 Oktober tahun lalu. Meski demikian, PSSI memastikan keselamatan para pemain dan staf timnas Bahrain akan tetap terjaga saat melakoni laga tandang di Indonesia.
“Kami akan menulis surat kepada AFC yang menyatakan agar pertandingan tetap di Jakarta karena sebelumnya di Bahrain, agar pertandingan berlangsung fair. Kedua, kami juga akan menginformasikan kepada mereka bahwa kami akan menjamin keamanan dan kenyamanan tamu kami seperti di Bahrain,” kata anggota Exco PSSI Arya Sinulingga dalam keterangan resmi.
“Kalau dari media sosial ya, katanya begitu, kadang netizen Indonesia sibuk, tapi sebenarnya mereka ramah dan baik hati. Kita buktikan juga kita menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 dan berjalan dengan baik,” ujarnya.
(tanda)