Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, secara resmi mengumumkan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar telah tewas dalam serangan di Gaza.
Israel menuduh Yahya Sinwar sebagai dalang serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pembunuh massal Yahya Sinwar, yang bertanggung jawab atas pembantaian dan kekejaman pada 7 Oktober, dibunuh hari ini oleh IDF (tentara Israel), kata Katz dalam keterangan resmi, dikutip Reuters, Jumat (18/10).
Sejauh ini, Hamas belum memberikan komentar resmi mengenai informasi pembunuhan pemimpin mereka.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangkaian serangan udara di berbagai wilayah Jalur Gaza Palestina pada Kamis (17/10) terhadap pemimpin politik Hamas Yahya Sinwar.
Pengumuman baru-baru ini oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan bahwa Yahya Sinwar mungkin terbunuh dalam salah satu serangan tersebut. Namun Israel tidak mengungkap secara pasti lokasi penyerangan yang diduga menewaskan Sinwar tersebut.
Laporan awal – Dalam operasi IDF di Jalur Gaza, tiga teroris telah berhasil dieksekusi. IDF dan ISA sedang menyelidiki kemungkinan salah satu teroris adalah Yahya Sinwar, demikian bunyi pemberitahuan IDF seperti dikutip Jerusalem Post.
“Saat ini, identitas teroris belum dapat dikonfirmasi,” tambah pernyataan IDF.
IDF mengatakan salah satu serangan udara Israel menghantam sebuah gedung tempat beberapa teroris ditempatkan. Israel mengatakan tidak ada tanda-tanda orang diculik oleh Hamas di dalam dan sekitar gedung.
“Di dalam gedung yang menampung para teroris, tidak ada tanda-tanda gerilyawan di sekitarnya. Tentara (Israel) yang beroperasi di wilayah tersebut terus melakukan operasi militer dengan hati-hati,” kata IDF.
Berdasarkan bocoran pejabat Israel kepada Axios, serangan yang diduga menewaskan Sinwar itu terjadi pada Rabu (16/10) malam di selatan Gaza.
Saat itu, tentara IDF sedang melakukan patroli rutin dan tiba-tiba bertemu dengan tiga pria bersenjata.
Perkelahian pun langsung terjadi antara tentara IDF dan ketiga pria bersenjata tersebut, hingga akhirnya tewas.
Para pejabat Israel mengatakan bahwa tentara IDF melihat wajah salah satu anggota milisi terbunuh yang diidentifikasi sebagai Yahya Sinwar. Namun identitasnya belum bisa segera dikonfirmasi.
IDF dan badan intelijen Shin Bet masih mengidentifikasi tersangka jenazah Sinwar sambil menunggu hasil tes DNA dan sidik jari. Israel memiliki catatan DNA dan sidik jari Sinwar dari pemenjaraannya.
Sinwar diangkat sebagai pemimpin politik Hamas setelah kematian pendahulunya Ismail Haniyeh pada akhir Juli.
Haniyeh tewas dalam serangan udara di Teheran, Iran, saat menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeskhian.
Iran yakin Israel mendalangi serangan itu, meski Tel Aviv terus menyangkalnya.
Sedangkan sebelum menggantikan Haniyeh, Sinwar merupakan pimpinan Hamas di Gaza.
Dibandingkan Haniyeh, Sinwar adalah pemimpin Hamas yang terkenal dengan sikapnya yang lebih keras dan brutal terhadap Israel.
Sinwar memimpin serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Serangan ini memicu serangan kekerasan Israel di Jalur Gaza dan Palestina hingga saat ini dan telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina. (pt/pt)