Jakarta, CNN Indonesia —
Peruntungan Indonesia berseragam putih akhirnya terhenti setelah kalah 1-2 dari China pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Qingdao China, Selasa (15/10).
Meski tak ada sangkut pautnya dengan taktik Shin Tae-yong, namun seragam putih Timnas Indonesia menjadi perbincangan karena disebut-sebut membawa keberuntungan saat melawat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebelum laga melawan China, Timnas Indonesia belum pernah kalah dalam lima laga terakhirnya dengan seragam putih. Bahkan pada laga kandang terakhirnya, tim Garuda mengenakan seragam tandang berwarna putih. Tak heran jika jersey putih menjadi penambah kekuatan timnas Indonesia.
Contohnya adalah pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 10 September. Padahal Timnas Indonesia mengenakan kaos berwarna putih. Beruntung jersey putih itu bermain imbang 0-0 melawan tim sekuat Australia.
Begitu pula saat menjamu Filipina pada babak ke-2 Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni lalu. Sebagai tuan rumah, Thom Haye dan kawan-kawan memenangkan pertandingan ini dengan skor 2-0.
Begitu pula saat Timnas Indonesia mengalahkan Vietnam di Piala Asia 2023 pada Januari lalu. Jumlah poin penuh mereka peroleh lewat Marcelino Ferdinand dan kawan-kawan berbaju putih. Kemenangan tersebut berperan mendekatkan sejarah timnas Indonesia yang pertama kali lolos ke babak sistem gugur Piala Asia.
Mari kita kembali ke kualifikasi WC 2026, apalagi di babak ketiga, warna putih menjadi pilihan utama selain faktor tandang. Meski berseragam putih, Timnas Indonesia tak terkalahkan di tiga laga awal dengan warna tersebut.
Namun keberuntungan pemain berbaju putih Timnas Indonesia berakhir saat melawan China. Timnas Indonesia harus menerima pil pahit berupa kekalahan kandang dari lawannya, sekaligus kekalahan perdana di babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia kemudian menjalani dua laga kandang Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang (15 November) dan Arab Saudi (19 November).
(Ikw/ha)