Jakarta, CNN Indonesia —
Rama dan Shinta merupakan salah satu kisah cinta terpopuler di Indonesia. Berikut rangkuman kisah Rama Shinta beserta pesan moralnya.
Kisah Ram Sinta merupakan bagian dari kisah Ramayana yang juga sering ditampilkan dalam pertunjukan Wayang. Berbagai sumber menyatakan bahwa cerita ini berasal dari India dan menyebar ke seluruh dunia seiring dengan menyebarnya agama Hindu.
Banyak orang mengira kisah Ramayana hanya berisi kisah cinta yang dialami Rama dan Sita. Namun ternyata banyak pesan moral mendalam yang bisa dipetik dari cerpen Rama Shinta.
Berikut sinopsis cerita Rama Shinta yang bisa kamu baca dari sinopsis buku Rama dan Sinta (2019) karya Pitoyo Amarih.
Ramayana adalah salah satu epos terbesar dalam tradisi sastra India, berpusat pada dua tokoh utama, Rama dan Sita.
Rama adalah putra tertua Dasharatha dari kerajaan Ayodhya. Dikenal karena kebajikan dan keberaniannya. Setelah memenangkan turnamen panahan yang diselenggarakan oleh Raja Janaka, Rama menikah dengan Sita, seorang putri kerajaan Mithila yang sangat cantik dan setia.
Namun karena intrik politik di istana Ayodhya, Rama menghadapi tantangan besar dalam kisah cinta mereka setelah 14 tahun diasingkan bersama Shinta dan adiknya Lakshmana.
Rahwana, raja Lanka yang diasingkan, jatuh cinta pada Shinta dan menculiknya. Shinta dibawa ke Lanka dan ditahan selama beberapa bulan di taman Asoka.
Rama, dengan bantuan Lakshmana dan pasukan kera yang dipimpin oleh Hanuman, memulai perjalanan panjang dan berbahaya untuk menyelamatkan Sita.
Hanuman, sebagai utusan Rama, berhasil menemukan Shinta di Alangka, memberikan Rama harapan untuk menyelamatkannya. Setelah melalui peperangan yang hebat dan panjang, Rama akhirnya berhasil mengalahkan Rahwana dan membawa kembali Shinta.
Namun, setelah Shinta kabur, hubungan mereka kembali diuji. Karena tekanan sosial dan keraguan terhadap kesucian Shinta di Alangka, Rama meminta Shinta melakukan pariksha Agni atau ujian dengan menggunakan api untuk membuktikan kesuciannya.
Jika Shinta lulus ujian dengan selamat. Artinya dia akan tetap setia pada Rama.
Ada dua akhir yang populer untuk cerita ini. Di akhir cerita pertama, terungkap bahwa Shinta habis dimakan api namun selamat.
Shinta menunjukkan kesetiaannya pada Rama. Cerita berakhir dengan Rama dan Sita hidup bahagia sebagai pejabat di kerajaan Ayodhya.
Namun ada pula yang mengatakan bahwa di akhir cerita Rama Shinta, Shinta tersakiti oleh kecurigaan Rama dan memutuskan untuk pergi selamanya.
Dia meminta dewa bumi untuk menelannya. Rama akhirnya kehilangan Sita dan terpaksa hidup sendiri sebagai raja Ayodhya, merelakan kebahagiaan pribadinya sebagai seorang pemimpin.
Pesan moral dari kisah Ram Shinta
Banyak hikmah moral yang bisa dipetik dari membaca kisah Ram Shinta. Beberapa di antaranya adalah: kesetiaan dan pengorbanan Shinta yang besar terhadap Rama, pengorbanannya demi orang yang kita cintai, keutamaan sebagai pemimpin; Ini mengajarkan pembaca pentingnya mempromosikan keadilan dan tanggung jawab. Baik Rama maupun Shinta menghadapi banyak kesulitan dan cobaan, namun karena tekad dan kesabaran mereka, keduanya mampu mengatasi cobaan tersebut karena iman dan cinta mereka yang tak tergoyahkan terhadap sesama. Ketabahan Rahwana dalam menghadapi cobaan terlihat dari kegagalannya, seseorang perlu menjaga ketenangan dan harga diri meski dalam situasi sulit.
Inilah intisari Rama Shinta dan pesan moralnya. Saya harap ini bermanfaat. (tas/kotak)