Jakarta, CNN Indonesia —
Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah tentara Israel menyerang markas pasukan penjaga perdamaian Lebanon (UNIFIL) pada Kamis (10 Oktober) lalu.
Israel juga menyerang tenda pengungsi di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza minggu ini, menewaskan tiga orang dan melukai 40 lainnya.
Alih-alih mendorong gencatan senjata, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu malah memperburuk konflik di Timur Tengah. Hal ini membuat para pemimpin Barat semakin muak terhadap perdana menteri berusia 74 tahun tersebut.
Berikut daftar pemimpin Barat yang semakin muak dengan kelakuan Netanyahu.
Emmanuel Macron
Salah satu pemimpin Barat yang semakin muak dengan Benjamin Netanyahu adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Tuan Macron baru-baru ini mengkritik Netanyahu atas tindakan sembrono Israel baru-baru ini. Dia mengatakan Netanyahu tidak boleh melupakan tanah tersebut. Sebab negara itu ada berkat keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Tuan Netanyahu tidak boleh lupa bahwa negaranya didirikan berdasarkan keputusan PBB,” kata sumber AFP, menggemakan pernyataan Macron pada pertemuan tertutup dengan kabinet di Istana Elysee.
Macron mengacu pada resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada November 1947 tentang pembagian Palestina menjadi negara Yahudi dan negara Arab. Menurutnya, Israel hadir sebagai sebuah negara berkat resolusi tersebut.
Oleh karena itu, Netanyahu tidak boleh mengabaikan tuntutan PBB sebagai lahirnya negara. “Sekarang bukan waktunya untuk mengabaikan keputusan PBB,” kata Macron.
Joe Biden
Selain Macron, Presiden AS Joe Biden juga muak dengan kelakuan Netanyahu. Ia menilai Perdana Menteri Israel tidak ingin menerapkan gencatan senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza.
Selain itu, Biden juga muak dengan keengganan Netanyahu mengurangi serangan terhadap Lebanon dan Iran. Ia begitu muak sehingga beberapa waktu lalu, presiden berusia 81 tahun itu menyebut Netanyahu sebagai “pembohong terkutuk”.
“Bajingan itu, Bibi Netanyahu. Dia orang jahat. Dia orang jahat, menurut laporan CNN.”
Pedro Sanchez
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez juga termasuk di antara para pemimpin yang semakin muak dengan perilaku Netanyahu dan Israel. Menurut Anadolu Agency, Sanchez meminta dunia untuk segera menerapkan embargo senjata terhadap Tel Aviv.
“Masyarakat internasional harus segera menghentikan pengiriman senjata ke Israel, seperti yang dilakukan Spanyol. Alasannya sederhana dan kuat: tanpa senjata, tidak ada perang,” kata Sanchez di forum World In Progress di Barcelona.
Selain itu, Sanchez meminta negara-negara Timur Tengah untuk bertindak cepat guna mengurangi kekerasan Israel di Gaza. Sebab, ia yakin Netanyahu berupaya menggagalkan solusi dua negara untuk meredakan konflik di Palestina.
“Agenda pemerintahan Netanyahu adalah menghancurkan opsi dan solusi politik bagi kedua negara,” tambahnya. Olaf Scholz
Perdana Menteri Jerman Olaf Scholz juga mengungkapkan kemarahannya terhadap Israel. Seperti Spanyol, Scholz juga menolak mengekspor senjata ke Israel. Keputusan ini juga didukung oleh Deputi Robert Habeck dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.
“Pengiriman senjata ke Israel adalah untuk memenuhi ketentuan hukum humaniter internasional. Alasan mewajibkan kewajiban tersebut adalah agar pengadilan administratif Jerman dapat mencegahnya.
Menurut Politico, sumber yang mengetahui diskusi Scholz dengan stafnya mengenai keputusan untuk membatasi ekspor senjata ke Israel mengatakan: “Ancaman ini sah dan perlu diatasi.”
(gas/dna/bac)