Makassar, CNN Indonesia –
Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) (Cagub) nomor urut 1, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto diperiksa di Balai Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) terkait dua laporan pasangan calon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, tentang dugaan Pelanggaran pada Pilgub Sulsel 2024.
Laporan tersebut menyangkut dugaan keterlibatan ASN di Kabupaten Takalar dan dugaan ujaran kebencian saat kampanye Danny Pomanto-Azhar Arsyad di Kota Palopo.
“Kami menghormati hukum dan hadir atas dua laporan, pertama laporan kejadian di Takalar, kedua dugaan kampanye ujaran kebencian di Palopo. Semua sudah kami jawab,” kata Danny usai sidang di Kantor Bawaslu Sulsel pada Sabtu (19/10).
Danny mengaku mendapat seluruh 16 pertanyaan dari 2 laporan yang diterima Bawaslu.
“Takalar 16 soal, Palopo 16 soal pada dua kasus berbeda,” ujarnya.
Menurut Danny, terkait pemberitaan keterlibatan ASN di Kabupaten Takalar, dirinya hadir hanya karena diundang dalam pengukuhan kursi pemenang pasangan calon nomor urut 2.
Tadi di Takalar dugaannya soal keterlibatan ASN, bukan soal kampanye pelantikan. Saya diundang ke sana, bagaimana saya bisa mengundang orang, saya hanya diundang, katanya.
Sementara itu, penyidik Gakkumdu Rahmat Hidayat menjelaskan, kedua laporan tersebut diajukan setelah Danny Pomanto diduga melanggar aturan kampanye dengan melibatkan ASN di Kabupaten Takalar.
Keterlibatan ASN dalam kampanye tersebut terjadi di Kabupaten Takalar, Desa Kalekko, Kecamatan Polongbangkeng Utara. Kegiatan yang diduga menyebarkan ujaran kebencian itu terjadi di Pantai Labombo Kota Palopo, ”ujarnya. .
Namun Rahmat mengaku belum mengetahui unsur pidana dalam kedua laporan tersebut karena masih dalam proses penyelidikan dan sejumlah saksi seperti kepala sekolah dan kepala dinas baru pertama kali diperiksa. Reaksi Danny terhadap hasil survei itu rendah
Danny menanggapi hasil survei yang dilakukan Lembaga Penelitian Citra Publik Indonesia (CPI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, mencatat pasangan calon gubernur nomor urut 2 Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, di peringkat pertama dengan elektabilitas 61,4 persen
Saat itu, pasangan nomor urut satu Danny Pomanto-Azhar Arsyad baru meraih 12,9 persen.
“Oke, kita hormati semua pemilu. Saya selalu kalah di pemilu, tapi menang di pilkada. Itu biasa, tapi saya menang pilkada tiga kali, termasuk kotak kosong kan,” kata Danny.
Namun Danny belum mau mengomentari hasil survei tersebut. Menurutnya, ia sudah terbiasa mengikuti kontestasi pilkada dan itulah sebabnya ia menang sebanyak tiga kali.
“Saya sering ikut pilkada, saya tahu menang dan kalah. Meski sudah tiga kali berturut-turut menang, kami tidak boleh sombong dan saya sering mengawasi tim peneliti,” ujarnya.
Danny terkejut dengan hasil survei yang menunjukkan hasil yang sangat berbeda di bidang ini. Meski demikian, ia tetap mengapresiasi hasil penelitian kedua lembaga penelitian tersebut.
(medali)