Jakarta, CNN Indonesia —
Israel telah menangkap tujuh warganya atas tuduhan menjadi mata-mata untuk Iran.
Tujuh warga Israel dituduh mengumpulkan informasi tentang pangkalan militer Israel dan infrastruktur energi untuk intelijen Iran.
“Pasukan keamanan dan polisi dalam negeri telah berhasil membongkar jaringan intelijen yang melibatkan tujuh warga negara Israel yang bekerja atas nama intelijen Iran,” demikian laporan polisi Israel yang dikutip AFP.
Ketujuh warga Israel tersebut berasal dari kota Haifa dan wilayah utara Israel.
“Jaringan ini terlibat dalam pengumpulan informasi sensitif tentang pangkalan militer IDF dan infrastruktur energi,” lanjut laporan itu.
Investigasi Israel mengungkapkan bahwa kelompok intelijen tersebut melakukan beberapa misi selama periode dua tahun yang dipimpin oleh dua agen Iran yang dikenal sebagai “Alkhan dan Orkhan”.
“Anggota jaringan menyadari bahwa informasi intelijen yang mereka berikan mengancam keamanan nasional dan memfasilitasi kemungkinan serangan rudal,” kata polisi Israel.
“Jaringan tersebut melakukan misi pengintaian ekstensif di pangkalan IDF di seluruh negeri, menargetkan pangkalan udara dan angkatan laut, pelabuhan, lokasi sistem Iron Dome, dan infrastruktur energi seperti pembangkit listrik Hadera,” kata polisi.
Untuk tindakan ini, mereka dibayar jutaan dolar untuk pekerjaan tersebut, yang biasanya mereka bayarkan dalam mata uang kripto.
Investigasi tersebut menyebabkan pihak berwenang Israel menyita sejumlah besar materi yang dikumpulkan oleh mata-mata untuk agen Iran.
“Ini termasuk foto dan video beberapa pangkalan IDF di seluruh Israel, pelabuhan dan infrastruktur energi. Kegiatan ini dinilai merugikan keamanan negara,” kata polisi Israel.
Israel saat ini terlibat dalam konflik multi-front dengan kelompok yang didukung Iran seperti Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman.
Israel juga berjanji akan membalas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober. (Dna)