Jakarta, CNN Indonesia –
Keluarga Liam Payne buka-bukaan soal kematian tragis penyanyi yang terjadi pada Kamis (17/10) waktu Indonesia di hotel tempatnya menginap di Argentina.
Melansir Daily Mail, Kamis (17/10), keluarga Wolverhampton mengaku sangat terpukul mendengar kabar tersebut.
Keluarga tersebut berkata: “Kami sangat terpukul. Liam akan selalu ada di hati kami dan kami akan mengingatnya atas kebaikan, humor, dan semangat keberaniannya.”
“Kami saling mendukung sebaik mungkin sebagai sebuah keluarga dan meminta privasi dan ruang selama masa yang menyedihkan ini.” Dia melanjutkan.
The Daily Mail melaporkan bahwa Liam Payne dibesarkan di Wolverhampton bersama ibunya, Karen, seorang biarawati, dan ayahnya, Geoff, serta dua kakak laki-laki Liam, Nicola dan Ruth.
Menyusul berita kematian Liam Payne, Nicola dan Ruth tiba di rumah mereka di Codsall.
Liam Payne meninggal pada Rabu (16/10) sore waktu Argentina. Ia ditemukan tergeletak di lobi Hotel Caza Azul Palermo, Buenos Aires, Argentina, setelah diduga terjatuh dari balkon kamarnya di lantai tiga.
Payne kemudian dinyatakan meninggal oleh paramedis dan polisi setempat karena luka fatal yang dideritanya pada musim gugur.
Pablo Policicchio, direktur komunikasi di Buenos Aires, membenarkan bahwa anggota Direction tersebut jatuh dari kamar hotel dengan “melompat dari balkon”.
Dia juga membenarkan bahwa polisi menanggapi panggilan darurat dari hotel sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Liam dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Seorang pekerja hotel yang menelepon polisi yakin Liam Payne “di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol” sebelum mereka menemukannya terbaring tak sadarkan diri.
Namun, polisi dan pihak berwenang di Argentina belum mengonfirmasi bahwa Liam Payne berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang atau alkohol pada saat kematiannya.
Pasalnya, pemeriksaan kesehatan anggota boyband One Direction itu masih berlangsung. Investigasi atas kematian Liam Payne juga sedang berlangsung.
(akhir)