Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Kamis (17/10) bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam operasi Israel di Rafah, Gaza.
Dalam pidatonya di televisi, Netanyahu menggambarkan Sinwar sebagai seekor singa yang bersembunyi di sarang yang gelap.
“Dan mereka mati karena melarikan diri dari tentara kami karena teror,” kata Netanyahu dalam pidatonya.
Ia melanjutkan, kematian Sinwar merupakan titik balik besar dalam runtuhnya pemerintahan Hamas.
Selain pernyataan Netanyahu, banyak pejabat dan militer Israel yang mengumumkan kronologi meninggalnya Sinwar.
Yahya Sinwar tewas dalam serangan di Jalur Gaza pada hari Rabu, kata seorang pejabat Israel.
Saat itu, pasukan Israel sedang melakukan patroli rutin dan tiba-tiba bertemu dengan tiga pria bersenjata.
Mereka kemudian terlibat baku tembak yang mengakibatkan tiga orang tewas. Seorang anggota Israel mengaku melihat salah satu dari tiga wajah pria bersenjata itu, dan mengatakan itu mirip Sinwar.
Israel kemudian melakukan tes biometrik, sidik jari, dan DNA.
Pemerintah Zionis bisa melakukan tes seperti itu karena Sinwar sudah dipenjara selama 20 tahun, sehingga Israel punya datanya.
Israel kemudian mengkonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah milik pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Sementara itu, juru bicara militer Israel Doron Spielman mengatakan Sinwar tewas di Rafah. Lokasi tersebut dekat dengan tempat tentara menemukan mayat enam sandera pada bulan September.
Enam mayat ditemukan di terowongan yang diduga dioperasikan oleh Hamas.
Spielman mengatakan pasukan darat dan tank Israel berada di sana karena mereka yakin “komandan teroris yang sangat senior”, termasuk Sinwar, berada di daerah tersebut.
Dia mengatakan tentara Israel menyerang lebih dulu dan membalas dengan tank.
Kemudian, ketika tentara Israel sedang berpatroli di gedung tersebut, mereka melihat Sinwar di bawah reruntuhan.
Spillman mengatakan pemimpin Hamas hadir bersama tiga orang lainnya.
Menurut CNN, dia berkata, “Salah satu orang yang bersamanya adalah komandan batalion Han Yunus. Dia juga tewas di bawah reruntuhan.”
Spielman juga mengatakan bahwa tujuan operasi Israel di wilayah tersebut adalah untuk mengeluarkan Sinwar dan komandan lainnya dari bunker.
“Kami mencoba mendorongnya ke tempat di mana dia bisa membuat kesalahan saat bergerak – berhasil dalam kasus ini,” katanya. (Yesus/saudara perempuan)