Jakarta, CNN Indonesia —
Sajak adalah pengulangan bunyi yang terputus-putus, baik di dalam baris atau di akhir baris yang berdekatan. Sajak biasanya terdapat pada syair atau syair.
Sajak merupakan salah satu unsur puisi yang berfungsi untuk menambah keindahan. Dengan mengulang-ulang bunyi, puisi bisa terdengar merdu saat dibaca.
Sajak terbagi menjadi beberapa jenis, ada pula yang diklasifikasikan berdasarkan bunyi dan letak kata dalam barisnya. Untuk lebih jelasnya simak pengertian, jenis dan contoh pantun di bawah ini yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Definisi sajak
Dikutip dari buku Materi Pokok SMP Bahasa Indonesia, Sajak adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Adanya rima membuat puisi menjadi indah saat dibaca dan semakin kuat maknanya.
Selain rima, ada pula istilah ritme yang berarti pengulangan kata, frasa, atau kalimat dalam puisi.
Ditambahkan dari buku Word Art: Menulis Puisi, rima puisi terdapat di akhir setiap baris. Sajak dibedakan menjadi sajak sejajar (a/a/a/a), sajak silang (a/b/a/b), sajak kembar (a/a/b/b) dan sajak jepret (a/b/b/) A).
Sajak juga diklasifikasikan berdasarkan bunyi dan posisi kata dalam baris. Simak penjelasan jenis-jenis pantun seperti yang dikutip dari buku Pembelajaran Puisi untuk Siswa. Jenis pantun berdasarkan bunyi dan contohnya
Berikut ini adalah pantun berdasarkan bunyi, lengkap dengan penjelasan dan contohnya. 1. Sajak yang sempurna
Sajak sempurna adalah sajak yang semua kata terakhir di akhir barisnya sama. Biasanya pantun jenis ini banyak dijumpai pada puisi-puisi yang berbentuk pantun.
Contoh:
Jika ada jarum yang patah, jangan disimpan di dalam kotak
Sajak tidak sempurna adalah sajak yang hanya muncul pada suku kata terakhir. Artinya kemiripan bunyi hanya terdapat pada bagian akhir suku kata kaya. Sajak tidak lengkap disebut juga rima setengah.
Contoh:
Apakah ada tanda-tanda dengan rambut dipintal Rambut terbuat dari akar pinus Apakah kita takut Kita masih remaja 3. Sajak Mutlak
Sajak mutlak adalah sajak yang muncul bila semua kata yang berima atau bunyi yang serupa terdapat dalam satu kata.
Contoh:
Datang silih berganti Kenangan lama yang telah tiada pun muncul Yang dulu gemilang 4. Sajak pembuka
Sajak adalah persamaan bunyi yang terdapat pada akhir kata yang diakhiri dengan bunyi vokal.
Contoh:
Buka – lukaPeti – budi Padu – madu 5. Sajak tertutup
Sajak tertutup merupakan kebalikan dari rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang diakhiri dengan konsonan.
Contoh:
Tutup – hidupPutih – bersihHilang – lemah
6. Sajak aliteratif
Sajak aliterasi adalah sajak yang bunyi awal setiap kata berada pada satu baris atau beberapa baris.
Contoh:
Bukan peri beta pintar 7. Sajak asonansi
Sajak asonansi adalah rima yang merupakan huruf vokal yang membentuk kerangka kata, baik dalam satu baris maupun beberapa baris.
Contoh:
Secupak – sebanyak Tumbang – mundam 8. Sajak disonansi
Sajak disonan terjadi ketika vokal dalam kata memberikan kesan bunyi yang berlawanan.
Contoh:
Tindakan (i-a/a-u) Bolak-balik (u-a/a-i) Jenis-jenis rima berdasarkan posisi kata dalam baris
Di bawah ini yang dimaksud dengan rima berdasarkan kedudukan kata dalam baris, lengkap dengan penjelasan dan contohnya: 1. Sajak Awal
Sajak awal adalah persamaan bunyi yang terdapat pada awal suatu baris, baik berupa kata maupun huruf saja.
Contoh:
Dari mana punai terbang Dari sawah menuju padi Dari mana datangnya cinta Dari mata ke hati 2. Sajak tengah
Sajak tengah adalah sajak yang muncul bila kata-kata berima berada di tengah-tengah baris.
Contoh:
Jadi itu belum selesai. Jadi bukan untuk berbicara. Kata orang
Sajak akhir adalah kesesuaian bunyi-bunyian pada akhir suatu baris atau kalimat.
Contoh:
Dalam waktu singkat Beta berkata kepadamu, Tuhan, hai awan, ke arah mana kamu akan pergi, dan ke negara mana kamu akan pergi
Selain ketiga rima tersebut, terdapat pula jenis rima lain berdasarkan letak kata dalam satu baris, yaitu rima datar, rima sejajar, rima dorong (rima bertaut), rima silang, rima berantai, rima kembar, dan rima putus-putus.
Demikianlah pengertian pantun, yaitu pengulangan bunyi-bunyi yang berselang-seling, baik di dalam baris maupun di akhir baris yang bersebelahan, biasa terdapat dalam syair atau puisi, lengkap dengan jenis dan contohnya. (ya)