Jakarta CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/10) resmi membuka jabatan para menteri di Kabinet Merah Putih, termasuk Sukiono yang dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia.
Sugiono dilantik di Gedung Negara pada pukul 10.00 WIB bersama seluruh 53 menteri Kabinet Merah Putih.
Sukiono akan didampingi tiga wakil menteri: Anis Matta, Armanatha Nasir, dan Arif Hawass.
Berikut profil tiga wakil menteri luar negeri penerus Sugiono. Pemimpin diplomatik Indonesia pada masa jabatannya 5 tahun ke depan
Anis Matta
Muhammad Anis Matta lahir pada tanggal 7 Desember 1968 di kota Bon, Sulawesi Selatan. Ia adalah seorang politikus dan Presiden Partai Rakyat Indonesia (Gelora).
Anis bersekolah dari SD hingga SMA di Indonesia Timur.
Seperti dilansir situs resmi Anis Matta, Anis bersekolah di SD Katolik Mathias I di Tual, Maluku Tenggara. Ia kemudian kembali ke Sekolah Dasar Inpres Velado, Beaune setelah menyelesaikan sekolah dasar. Ia kemudian melanjutkan studi ke jenjang SMA di Sekolah Internet Islam Darul Arqam, Gombara, Makassar.
Setelah tamat SMA, Anis melanjutkan studinya setelah kuliah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Jakarta, dan lulus pada tahun 1992 di Salemba.
Anis memulai karir politiknya pada tahun 1998 dengan ikut serta dalam pendirian Partai Keadilan Progresif (sekarang Partai Keadilan Progresif/PKS), hingga tahun 2013 diangkat sebagai Sekretaris Jenderal.
Pada 1 Februari 2013, PKS melantik Anis sebagai ketua umum. Armanatha Nasir menjabat posisi tersebut selama 2 tahun, hingga 7 Agustus 2015
Armanatha Christianawan Nasir lahir pada tanggal 30 Desember 1971 di Bangkok, Thailand. Dia adalah diplomat yang terampil. Saat ini ia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Pria yang akrab disapa Tata ini memiliki prestasi akademis yang sangat baik. Tercatat ia sempat mengenyam pendidikan di beberapa universitas bergengsi seperti University of Buckingham. University of Leicester dan universitas-universitas Indonesia
Di Universitas Buckingham Armanatha memegang gelar B.A. Ia mengambil jurusan ekonomi di Universitas Leicester dan Universitas Indonesia. Ia juga memperoleh gelar master di jurusan yang sama.
Armanatha tentu bukan wajah baru di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Pasalnya, ia telah menjadi diplomat karir di Kementerian Luar Negeri RI sejak tahun 1997.
Sebelum menjadi diplomat, Armanatha bergabung dengan banyak organisasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Pertanian di Komite Perdagangan, Industri dan Kekayaan Intelektual.
Arif Havas Oegroseno lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada tahun 1963. Seperti Arrmanatha Nasir, ia adalah seorang diplomat karir yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Jerman.
Seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Arif disebut-sebut pernah kuliah di beberapa universitas ternama. Tahun 1986 hingga 1990 menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Kemudian pada tahun 1990 hingga 1991 melanjutkan studi di Harvard School of International Development.
Karir Arif di dunia hubungan internasional sangat sukses sebagai diplomat. Karena mempunyai banyak lokasi yang strategis.
Beberapa di antaranya, seperti Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Kementerian Luar Negeri Indonesia (2007-2010), Presiden Konferensi PBB tentang Hukum Laut Internasional (2010-2011), Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa (2010-2015) dan Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Jerman (2018-sekarang) (Gaz/DNA)