Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital (Wamenkodigi) Nezar Patria mengumumkan perintah khusus Presiden Prabow Subianto agar setiap kementerian memiliki Computer Incident Response Team (CSIRT). Penyebabnya adalah seringnya terjadi kebocoran data.
Menurut Nezar, dalam pidatonya di hadapan perwakilan Kabinet Merah Putih, Prabowo menekankan pentingnya keamanan siber.
Yang pertama soal keamanan siber. Pastikan kementerian, lembaga, dan daerah menyiapkan yang namanya CSIRT, kata Nezar dari Dinas Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (21/10).
“Waspada dan menjadi garda terdepan dalam melawan serangan siber,” lanjutnya.
CSIRT adalah tim yang menyediakan layanan pencegahan, pengobatan, dan respons terhadap insiden keamanan siber di kawasan, yang bertanggung jawab menerima, memantau, dan memproses laporan dan tindakan keamanan online.
Menurut Nezar, saat ini tidak semua kementerian dan lembaga memiliki CSIRT. Oleh karena itu, menurut Nezar, Prabowo memerintahkan seluruh lembaga pemerintah memiliki CSIRT mengingat pentingnya peran mereka di era digital.
“Makanya kita mau perbaiki manajemennya ya. Menjadi lebih tangguh terhadap serangan siber di masa depan. Setidaknya dari sisi penyiapan infrastruktur, kita bersihkan dulu,” kata Nezar.
Kehadiran CSIRT di setiap kementerian dan lembaga, serta di pemerintah daerah mendapat perhatian khusus ketika Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 di Surabaya diserang beberapa waktu lalu.
Saat itu, PDNS 2 rentan terhadap serangan ransomware atau teknik peretasan yang menyusup ke sistem dan mengunci data di dalamnya. Akibat serangan ini, sebagian besar data di pusat data yang dikelola 282 lembaga pusat dan daerah terkunci.
Oleh karena itu, menurut Nezar, CSIRT harus dimiliki seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah.
“Ya, CISRT itu wajib,” ujarnya.
Menurut Nezar, tanggung jawab seluruh departemen pemerintah yang memiliki CSIRT akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan pertama pimpinan Komdigi.
Oleh karena itu, kami akan bekerja sama dulu dengan Menteri [Meutya Hafid], bersama Wakil Menteri, dan pejabat Cominfo,” kata Nezar.
Nezar sebelumnya ditunjuk sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital oleh Prabowo. Ia akan berbagi tugas dengan Angga Raka Prabowo yang juga menjabat posisi tersebut.
Keduanya merupakan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika di bawah Presiden Jokowi. Namun kali ini mereka akan didampingi Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
(Senin/Minggu)