Jakarta, CNN Indonesia –
Istilah ‘post-power syndrome’ mungkin terasa asing bagi sebagian orang. Faktanya, banyak orang yang mendapatkannya. Penyakit ini biasanya menyerang orang-orang yang pernah berkuasa namun kehilangan kekuasaannya. Saat itulah muncul perasaan dalam diri Anda bahwa Anda masih ingin berkuasa.
Secara sederhana, post-power syndrome adalah perasaan yang dirasakan seseorang ketika berada ‘kehabisan kekuasaan’. Dalam hal ini, kata ‘kuasa’ dapat merujuk pada posisi kerja, pekerjaan besar atau penyelesaian pekerjaan penting dan Post-power syndrome adalah lansia yang telah pensiun dari pekerjaannya. Setelah bertahun-tahun bekerja keras bekerja penuh waktu, memberikan instruksi atau pekerjaan, dan melakukan banyak pekerjaan, mereka merasa kehilangan “tenaga” karena tidak dapat melakukan pekerjaan sehari-hari lagi, penderita post-power syndrome merasa tidak berguna. dan kemudian menjadi. depresi atau bahkan depresi.
Jika dirangkum dari berbagai sumber, sindrom pasca kekuasaan juga dapat dilihat melalui gejala yang berbeda-beda. Pasalnya, penderita penyakit ini seringkali menunjukkan banyak tanda atau gejala. Apa itu Berikut beberapa gejala post-power syndrome:
– merasa kurang positif, – mudah marah dan kecewa, – terlihat lemah dan negatif, – tidak tertarik beraktivitas, – berisiko mengalami kecemasan dan depresi menjadi depresi. Bagaimana mencegah sindrom pasca kekuasaan
Sindrom pasca kekuasaan bisa terjadi pada siapa saja. Anda mungkin berisiko di antara banyak risiko lainnya.
Namun, tak perlu khawatir karena post power syndrome bisa dicegah dengan cara-cara tersebut. 1. Mengurangi pekerjaan sebelum pensiun
Mulailah mengurangi beban kerja Anda secara bertahap untuk memberi diri Anda waktu menyesuaikan hidup setelah pensiun. 2. Temukan minat lain
Temukan dan ciptakan hobi atau keterampilan baru yang menyenangkan di masa pensiun.
Misalnya saja Anda bisa melukis, memasak, berkebun, dan masih banyak aktivitas lain yang bisa Anda lakukan di masa pensiun.
3. Habiskan waktu bersama keluarga dan teman
Meningkatkan hubungan dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi perasaan kesepian. 4. Buat daftar kegiatannya
Merencanakan aktivitas yang ingin Anda lakukan dapat memberikan Anda tujuan dan semangat baru setelah Anda pensiun. 5. Rencanakan aktivitas pasca pensiun Anda
Ciptakan rutinitas harian yang bermakna dan menyenangkan, seperti berolahraga, bergabung dalam komunitas, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Dengan persiapan yang tepat dan dukungan dari orang-orang terdekat, masa pensiun bisa menjadi bagian hidup yang menyenangkan dan bermanfaat. (tst/asr)