Jakarta, CNN Indonesia —
Ternyata kata jamur yang digunakan untuk menyebut noda pada kaca atau bodi mobil salah. Noda sama sekali tidak ada hubungannya dengan jamur.
Pasalnya, jika mengacu pada KBBI, jamur merupakan makhluk hidup yang mirip tumbuhan, yang tentunya berbeda dengan noda mobil yang dihasilkan oleh kotoran kering.
Di luar negeri, noda pada kaca mobil lebih dikenal dengan mineral deposit atau sisa mineral yang terbawa cairan lalu dikeringkan. Ini biasanya berasal dari air hujan yang tidak diolah.
Christopher Sebastian, presiden dan CEO perusahaan peralatan dan jasa pembersih mobil Makko Group, menjelaskan pada tahun 2019 kesalahpahaman ini masih ada karena masyarakat Indonesia lebih akrab dengan kata jamur.
Christopher juga menjelaskan, “jamur” tersebut sebenarnya berasal dari kandungan mineral air yang kering dan tidak bersih, sehingga jika terkena suhu tinggi dapat timbul bercak atau noda.
Penggunaan istilah “jamur” pada kaca atau bodi mobil akan tepat jika terbukti mengandung mikroorganisme yang dapat terbawa oleh air hujan. Tentunya hal ini juga harus dibuktikan melalui penelitian ilmiah.
Meski sudah mengetahui kebenaran kata “jamur” pada kaca dan bodi mobil, Christopher mengaku tetap menggunakan istilah yang lebih mudah dipahami masyarakat untuk menggalakkan perbincangan.
Namun tak jarang ia mengedukasi masyarakat bahwa sebenarnya istilah yang digunakan adalah “endapan mineral” atau “titik air”. Istilah ini sering digunakan pada produk pembersih mobil. (rac/fea/bac)