Jakarta, CNN Indonesia –
Badai Milton dengan cepat berubah dari sekadar badai tropis menjadi badai Kategori 5 dalam waktu satu hari.
Badai mengancam lebih dari satu juta orang di Florida minggu ini. Penduduk Florida didesak untuk bersiap menghadapi serangan Badai Milton di pantai barat negara bagian itu.
Intensitas Topan Milton meningkat selama seminggu terakhir dan membuat banyak kota berisiko terkena tornado.
Hal ini menyebabkan lebih dari 3 juta orang di bagian tengah dan selatan Florida kini berisiko tinggi mengalami badai parah (atau kategori 3 dari 5), termasuk kota Fort Myers, Sarasota, dan Melbourne.
Sebagian besar wilayah Amerika Serikat bagian selatan masih dalam masa pemulihan dari Badai Helen, sehingga mereka tidak terlalu memperhatikan laju pertumbuhan Milton yang pesat.
Hanya dalam satu hari, Milton berubah dari badai tropis menjadi badai Kategori 5, yang merupakan kategori terkuat. Milton mencapai kecepatan angin 180 mph saat bergerak dari Teluk Meksiko ke jantung Florida.
Menurut kelompok penelitian Climate Central, badai tersebut meningkat dengan cepat, yang berarti kecepatannya mencapai setidaknya 35 mil dalam 24 jam. Kemudian, Milton berakselerasi hingga 145 km/jam dalam waktu sekitar 25 jam.
Itu menjadikannya badai terkuat yang pernah mengancam Amerika Serikat, sementara Milton sedikit diturunkan peringkatnya menjadi badai Kategori 4 pada Selasa (8/10).
“Ini tidak biasa. Badai ini mendekati batas matematis dari apa yang dapat dihasilkan atmosfer bumi di atas air laut,” kata ahli meteorologi yang berbasis di Florida, Noah Berggren, seperti dilansir The Guardian, Rabu (9/10).
Bagaimana Milton tumbuh begitu cepat?
Ketika badai terbentuk, kekuatannya ditentukan oleh sejumlah faktor, seperti gelombang badai dan pergeseran angin, yang dapat mengganggu struktur padat badai.
Namun, faktor utama di balik intensifikasi yang cepat ini adalah kandungan panas di laut dan atmosfer. Udara hangat dan air memberi badai lebih banyak energi, bergerak lebih cepat dan mengandung lebih banyak uap air, yang kemudian tenggelam ke tanah saat hujan lebat, menyebabkan banjir.
Sebagai catatan, Teluk Meksiko telah mencapai rekor suhu sepanjang tahun ini, dan perairannya disamakan dengan pemandian air panas selama musim panas.
Inti Milton mengalir melalui perairan yang sangat hangat, 2 hingga 3 derajat Celsius lebih hangat dibandingkan rata-rata sepanjang tahun ini.
Hal ini memperparah pengalaman Milton akan panas ekstrem, sesuatu yang dialami Helen dua minggu sebelumnya.
Dampak krisis iklim
Meskipun badai selalu terjadi di berbagai belahan dunia, para ilmuwan percaya bahwa pemanasan global membuat badai menjadi lebih cepat, lebih kuat, dan lebih basah.
Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu menemukan bahwa badai tropis di Atlantik kini 29% lebih kuat dibandingkan antara tahun 1971 dan 1990.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa variabilitas alam saja tidak dapat menjelaskan peningkatan pesat badai, sehingga menunjukkan adanya peran dalam perubahan iklim.
Selain itu, Milton juga masuk dalam daftar badai dengan kecepatan tinggi dalam beberapa tahun terakhir, seperti Badai Harvey pada tahun 2017, Badai Laura pada tahun 2020, Badai Ida pada tahun 2021, dan Badai Ian pada tahun 2022.
(lom/dmi)