Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan investasi di Indonesia mencapai Rp 431,48 triliun pada triwulan III 2024.
Capaian tersebut meningkat 15,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-over-year). Sedangkan dibandingkan triwulan II tahun 2024, realisasi investasi tersebut hanya meningkat sebesar 0,72 persen.
Menteri Investasi/BKPM Rozan Roslani mengungkapkan kinerja investasi Juli-September hanya 26,15 persen dari target yang dipatok Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp 1.650 triliun.
Alhamdulillah, capaian realisasi investasi pada kuartal III mencapai Rp431,5 triliun, meningkat 15,3 persen, kata Rozan dalam konferensi pers di Kementerian Investasi di Jakarta Selatan, Selasa (15/10).
Diuraikannya, kinerja investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp198,83 triliun atau 46,08 persen dari total investasi pada triwulan III 2024. Selain itu, realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp232,65 triliun atau 53,92 persen dari total penanaman modal pada triwulan III tahun 2024.
Secara regional, investasi masa depan masih mendominasi saat ini di luar Pulau Jawa. Pangsanya mencapai 50,70 persen atau setara Rp 218,78 triliun.
Sedangkan investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 212,70 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 49,30 persen dari total investasi pada triwulan III 2024.
Secara sektoral, industri transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi mendominasi investasi senilai Rp58,04 triliun pada periode ini. Kemudian, industri logam dasar, produk logam, non-mesin dan peralatannya sebesar Rp55,87 triliun, serta pertambangan sebesar Rp44,64 triliun.
Berdasarkan letaknya, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan PMA dan PMDN terbanyak yakni Rp 71,35 triliun. Kemudian disusul Jawa Barat Rp56,58 triliun, Jawa Timur Rp39,69 triliun, Sulawesi Tengah Rp38,79 triliun, dan Banten Rp25,19 triliun.
Jika dilihat dari negara asalnya, Singapura menjadi negara dengan investasi terbesar di Indonesia yakni sebesar US$5,50 miliar.
Diikuti oleh Hong Kong dengan $2,24 miliar, Tiongkok dengan $1,86 miliar, Malaysia dengan $0,99 miliar, dan Amerika Serikat dengan $0,84 miliar.
(fby/sfr)