Jakarta, CNN Indonesia –
Faktanya, kita tidak bisa sembarangan mengonsumsi ikan. Beberapa jenis ikan mengandung merkuri dalam jumlah besar dan dapat menyebabkan keracunan. Semua?
Merkuri merupakan salah satu jenis logam berbahaya yang sering ditemukan di udara, air, dan tanah. Merkuri dilepaskan melalui proses industri seperti pembakaran batu bara, atau fenomena alam seperti letusan gunung berapi.
Merkuri cukup umum ditemukan di laut. Mengutip Healthline, ikan dan hewan laut lainnya berisiko terkena paparan merkuri akibat pencemaran air. Bahaya merkuri bagi kesehatan
Ada tiga jenis merkuri: organik, anorganik, dan logam. Salah satu bentuk merkuri organik yang beracun bagi manusia adalah metilmerkuri. Jenis ini banyak ditemukan pada ikan.
Mengutip situs Better Health, merkuri diserap melalui jaringan ikan melalui insang saat berenang dan melalui saluran pencernaan saat makan.
Methylmercury dapat menyerang sistem saraf pusat, mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Kondisi tersebut juga dapat menyebabkan gangguan lain seperti Cerebral Palsy, Kebutaan, Gangguan Jiwa, Gangguan Fungsi Paru-Paru, dan Kegagalan Pertumbuhan.
Pada orang dewasa, konsentrasi merkuri meningkat secara bertahap. Kadar merkuri yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal dan otak.
Batasi konsumsi ikan yang mengandung merkuri dalam jumlah tinggi pada ibu hamil karena dapat mengganggu proses kehamilan. Janin sangat sensitif terhadap merkuri, terutama pada kehamilan bulan ketiga dan keempat. Ikan mengandung merkuri tingkat tinggi
Pada dasarnya hampir semua ikan mengandung merkuri. Namun, hal ini sepertinya tidak berbahaya bagi sebagian orang.
Namun, beberapa ikan, terutama yang ditangkap di laut, mengandung merkuri dalam jumlah tinggi sehingga harus dihindari. Berbagai sumber tersebut terangkum sebagai berikut: 1. Tuna mata besar (0,689 ppm)
Ikan jenis ini berukuran besar dan tubuhnya memanjang hingga 236 sentimeter. Tuna mata besar memiliki rasa yang mirip dengan tuna lainnya.
Disarankan untuk tidak memakan ikan ini karena mengandung merkuri dalam jumlah tinggi. Di Indonesia ikan ini banyak ditemukan di Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Samudera Hindia dan perairan utara Papua.2. Ikan todak atau ikan todak (0.995 sore)
Ikan ini memiliki daging yang tebal, lembut dan rasa yang enak. Dalam masakan Barat, ikan ini sering dijadikan steak.
Ikan ini sering dijual dalam bentuk fillet beku dan disamakan dengan ikan dory.
Ikan ini banyak ditemukan di perairan tropis, termasuk Indonesia.
3. Hiu (0,979)
Sekalipun itu sejenis ikan predator. Di beberapa budaya, daging hiu sering disajikan sebagai hidangan.
Hindari hiu karena kandungan merkurinya.4. Makarel raja (0,730 ppm)
Ikan ini berukuran besar dengan berat rata-rata 40 kilogram (kg). Namun ikan ini berbeda dengan ikan tenggiri yang sering ditemukan dalam kemasan kaleng di supermarket.
Ikan king mackerel sendiri lebih dikenal dengan nama ikan American mackerel.5. Ikan Besar Oranye (0,571 ppm)
Ikan ini juga dikenal dengan nama ikan garnet merah. Ikan predator ini suka hidup di pegunungan bawah laut. Usianya bisa mencapai 150 tahun.
Ikan ini jarang ditemukan di Indonesia. Ikan ini biasanya hidup di daerah dingin dan perairan dalam seperti Samudera Pasifik bagian barat, Samudera Atlantik, Samudera Indo-Pasifik (lepas pantai Selandia Baru dan Australia), dan Samudera Pasifik bagian timur lepas pantai Chile.6. Jabad atau ikan genteng (1123 ppm)
Kandungan merkuri tertinggi terdapat pada ikan jabad dan genteng.
Ikan Jabad dari Teluk Meksiko terbukti memiliki kadar merkuri tertinggi. Sedangkan Jabad di Samudera Atlantik secara keseluruhan memiliki kadar merkuri yang lebih rendah.7. Marlin (0,485)
Seperti penampilannya yang menakutkan, ikan marlin memiliki kadar merkuri yang tinggi.
Marlin merupakan ikan laut yang populer di daerah tropis. Hal ini bahkan menjadikannya hewan yang terancam punah karena penangkapan ikan yang sembarangan.8. Tuna putih (0,350 ppm)
Hindari makan tuna albacore karena kandungan merkurinya yang tinggi. Meskipun hal ini tidak berlaku untuk semua jenis tuna, kehati-hatian juga harus dilakukan pada tuna kalengan.
Albacore sendiri tumbuh terutama di Samudera Hindia dan Pasifik tengah.
9. Baramundi/kakap putih/ikan bass (0,167)
Meski kandungan merkurinya tergolong rendah, Anda tetap perlu berhati-hati. Ikan jenis ini tersebar luas di kawasan Indo-Pasifik bagian barat, mulai dari Asia Tenggara hingga Papua Nugini.
Ikan ini bahkan menjadi salah satu komoditas makanan laut unggulan di Indonesia.10. Lobster (0.166 sore)
Kebanyakan orang suka menikmati hidangan lobster di restoran seafood. Sayangnya, ikan ini mengandung merkuri dalam jumlah sedang.
Berikut beberapa ikan yang mengandung merkuri dalam jumlah tinggi. Lebih berhati-hati dalam memilih ikan, terutama bagi ibu hamil. (pl/asr)