Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Portofolio dan Pengembangan Bisnis MIND ID Dilo Seno Vidagdo mengatakan Spanyol “marah” akibat keputusan Indonesia yang berhenti mengekspor konsentrat tembaga.
Penghentian ekspor bahan baku sejumlah produk mineral Indonesia dilakukan melalui kebijakan hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah produk tersebut.
“Jadi umumnya kami mengekspor katoda tembaga ini, konsentrat tembaganya, ke Jepang dan Spanyol. Jadi dengan ditutupnya keran ekspor, kemarin yang di Spanyol mulai marah ke kita,” kata Dilo dalam Penguatan BUMN menuju Indonesia emas. acara di Sarina, Selasa (15.10).
Menurut Dilo, Spanyol geram dengan kebijakan penutupan ekspor konsentrat tembaga karena pabriknya terancam ditutup. Namun saat ini negara di Eropa Barat Daya ini memiliki eksportir tembaga baru.
Artinya pabrik mereka akan tutup, tapi sekarang mereka (Spanyol) sedang berusaha mendapatkan tembaga dari Kanada, tambahnya.
Hingga saat ini, ada dua perusahaan yang dilarang mengekspor konsentrat tembaganya, yakni PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk.
Nantinya, konsentrat tembaga tersebut akan diolah oleh smelter dalam negeri sebelum diekspor. Tujuannya untuk memberikan nilai tambah pada barang ekspor Indonesia.
“Kami sebenarnya menerima dua katoda tembaga hari ini. Kemarin kemarin kami baru saja menandatangani MoU melalui IBC untuk bekerja sama membangun foil tembaga. Ini menyerap katoda tembaga. Jadi katoda tembaganya akan dibuat dari foil tembaga,” jelas Dilo.
Dilo memperkirakan nilai investasi pembangunan pabrik produksi foil tembaga mencapai 2 miliar dolar AS. Jumlah tersebut untuk kapasitas produksi tembaga foil hingga 300 ribu ton.
“300 ribu itu merupakan investasi yang mungkin berjumlah hampir $1,5 miliar hingga $2 miliar dan mereka membutuhkan kepastian pasokan segera,” simpulnya.
(ldy/autot)