Jakarta, CNN Indonesia —
Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengungkap alasan di balik model baru Santa Fe perusahaannya di tengah lesunya pasar mobil dalam negeri.
Direktur Eksekutif HMID Franciscus Soerjopranoto menjelaskan, program tersebut dapat mendorong pengguna kendaraan roda empat untuk berpindah kendaraan.
“Kecuali kita memperkenalkan produk baru, tidak ada rencana seperti Hyundai, sepertinya masyarakat akan tetap menggunakan mobil yang mereka gunakan,” ujarnya, Kamis (24/10) di Senayan, Jakarta Selatan.
Ia tak memungkiri, pasar penjualan mobil di Indonesia saat ini sedang lesu. Hal ini sudah terjadi sejak bulan Juli dan belum membaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Jika perusahaan mobil tidak menghasilkan produk baru, kata Perancis, pasar mobil bekas secara otomatis akan tumbuh dan lebih banyak orang akan memperpanjang umur mobil mereka.
Frans berharap peluncuran Santa Fe generasi kelima, dengan opsi hybrid dan model mesin pembakaran internal (ICE), akan menarik para loyalis Santa Fe untuk melihat dan membeli model baru ini.
“Tapi pelanggan kami, misalnya yang punya Santa Fe, akan melihat mobil ini dan pasti fokus pada mobil ini dan mengubahnya, itu tujuan kami dan industrinya akan berkembang,” ujarnya.
Penjualan mobil baru di Indonesia (grosir) turun 4,8 persen dari Agustus menjadi 72.667 di September.
Total penjualan selama sembilan bulan hingga kini baru mencapai 633.218 unit. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan dari 1,1 juta unit menjadi 850.000 unit pada tahun 2024.
Penjualan September ini paling lemah, turun 9,1% dibandingkan September 2023. Selain itu, total penjualan Januari-September turun 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Meski mengalami penurunan, penjualan di bulan September tetap sebesar 70.000 unit, lebih tinggi dibandingkan rata-rata bulanan sebesar 63.000 unit. (Mungkin)