Jakarta, CNN Indonesia —
Serangan Israel ke Lebanon untuk melawan Hizbullah sebelum meninggalnya ulama Turki Fethullah Gulen pada Selasa (22/10) menjadi pusat pemberitaan internasional.
Ancaman bilateral berupa serangan balasan antara Iran dan Israel terus menimbulkan kekhawatiran. Berikutnya – Sebuah peristiwa dari berita internasional: Israel mengumumkan pembunuhan calon pemimpin Hizbullah, Hashim Safieddin.
Israel mengklaim telah membunuh Hashim Safeddin, sosok yang dianggap berpotensi menjadi pemimpin Hizbullah menggantikan Hasan Nasrallah.
Militer Israel mengatakan: “Sekarang dapat dipastikan bahwa Hashim Safideen, kepala dewan eksekutif Hizbullah, dan Ali Hussein Hazima, kepala badan intelijen Hizbullah, serta komandan Hizbullah lainnya, tewas dalam serangan sekitar tiga minggu lalu. .” . Pernyataannya seperti dikutip AFP, Rabu (23/10).
Sejauh ini, belum ada pernyataan atau bantahan dari Hizbullah terkait klaim Israel.
Siapakah ulama Turki Fethullah Gulen yang meninggal?
Pada Minggu malam (20/10) pekan lalu, ulama besar Muslim Turki, Fethullah Gulen, meninggal dunia di Amerika.
Al Jazeera melaporkan bahwa Gulen meninggal pada usia 83 tahun.
Berita meninggalnya Gulen menjadi berita nasional di Turki. Sebab, Gulen merupakan sosok yang fenomenal di negara Islam mayoritas Syiah ini. Kabar terbunuhnya Gulen juga dimuat sejumlah media Turki.
Israel sedang mempersiapkan serangan besar terhadap Iran
Seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa partainya kini sedang mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap Iran.
Serangan ini dipersiapkan sebagai reaksi negara Zionis terhadap serangan Iran pada 1 Oktober.
“Israel bersiap melancarkan serangan besar-besaran ke Iran dengan persiapan termasuk peningkatan pertahanan untuk mengantisipasi kemungkinan respons Iran,” kata pejabat itu kepada televisi publik KAN pada Minggu (20/10) malam waktu setempat. (rds)