Jakarta, CNN Indonesia —
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meminta pemerintah mempertimbangkan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN). Oleh karena itu, periode defisit lima bulan, selain menurunnya daya beli masyarakat, mulai berdampak serius pada pasar mobil nasional.
“Makanya kita berharap semuanya menahan diri, pemerintah menahan diri dan tidak menaikkan PPN, kalau bisa ditangguhkan,” kata Wakil Presiden PTMN Bob Azam saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/10) malam. .
Di satu sisi, Babu juga mengimbau para pelaku industri untuk tidak menaikkan harga kendaraan. Jika harga dipaksakan, justru membebani konsumen.
UU HP menyebutkan, berdasarkan Pasal 7(1) UU ER, tarif PPN yang tadinya 10% diubah menjadi 11% mulai 1 April 2022, dan mulai 1 Januari 2025 tidak melebihi 12 %. .
Namun UU HPP memberikan kemungkinan perubahan PPN minimal 5% dan maksimal 15%.
Pemerintah menargetkan peningkatan pendapatan negara sebesar 6,4 persen atau Rp 2.996,9 triliun pada tahun depan. Dari jumlah tersebut, sebesar 2.490,9 triliun berasal dari penerimaan pajak.
Menteri Keuangan Sri Malani Indrawati juga sudah mengindikasikan akan menaikkan PPN menjadi 12%.
“Hal ini sudah dikomunikasikan kepada Kabinet, Presiden terpilih dan Presiden saat ini sudah sangat paham dengan UU HPP,” kata Sri Mullaney.
Kenaikan tarif PPN diyakini akan mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama terhadap banyak produk yang saat ini dikenakan PPN, mulai dari barang konsumsi, barang manufaktur, hingga barang lainnya seperti real estate, elektronik, dan kendaraan.
Menurut Bob, kenaikan PPN boleh saja, namun harus tetap memperhatikan situasi pasar.
“Pertumbuhan baik-baik saja, tetapi perlu diukur. “Jangan sampai hal ini menambah beban dan mengakhiri kenaikan harga yang telah membawa perekonomian kita ke jurang kehancuran,” kata Bob. Revisi target penjualan mobil 2024
Tanpa kenaikan PPN, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan mobil
Yohannes Nangoi, CEO GK, mengatakan target penjualan mobil baru dinaikkan menjadi 850.000 dari 1,1 juta pada tahun ini.
Target tahun ini hanya 850.000, turun dari 1 juta menjadi 850.000, kata Nangoi, demikian keterangan Sekretaris Negara Gikondo Koko Kamara saat dihubungi fun-eastern.com, Kamis (24/10).
(Rick/Mike)