Jakarta, CNN Indonesia —
Hizbullah membenarkan bahwa Hashem Safieddine, penerus pemimpin yang dibunuh Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan Israel.
Namun kelompok milisi Lebanon tidak menyebutkan kapan dan di mana serangan itu terjadi.
“Kami berduka…ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, ulama terhormat Sayyed Hashem Safieddine,” kata Hizbullah dalam pernyataannya dilansir AFP, Rabu (23/10).
Hizbullah juga mengatakan Safieddine terbunuh dalam “serangan Zionis yang kriminal dan agresif” bersama dengan pejuang lainnya.
Pengumuman itu muncul sehari setelah Israel mengklaim telah membunuh Safieddine bersama para pemimpin Hizbullah lainnya dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut tiga minggu lalu.
Hizbullah sebelumnya dipimpin oleh Hassan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel pada 28 September. Hingga saat ini, Hizbullah belum menunjuk pengganti Nasrallah. Namun Safieddine disebut-sebut menjadi kandidat terkuat.
Safieddine adalah sepupu dari pihak ibu Nasrallah, dan keduanya belajar di Iran pada awal tahun 1980an. Seperti Nasrallah, Safieddine adalah seorang pengkritik keras terhadap Israel dan Barat dan memiliki aliansi yang kuat dengan para pemimpin Iran.
Safieddine adalah ketua dewan eksekutif Hizbullah. Dewan eksekutif mengawasi urusan politik, tidak seperti Dewan Jihad, yang merupakan cabang militer dari kelompok yang didukung Iran.
Dewan eksekutif adalah salah satu dari lima badan yang membentuk Dewan Syura. Keputusan organisasi Hizbullah dibuat oleh Dewan Syura.
Safieddine dikatakan memiliki hubungan yang kuat dengan Iran setelah belajar agama di kota suci Qom di republik Islam tersebut. Amerika Serikat dan Arab Saudi memasukkan mereka ke dalam daftar “teroris” masing-masing pada tahun 2017. (afp/sfr)