Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mendapat kecaman dari media negaranya karena tidak menghadiri pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakhine pada Minggu (20/10).
Sky News melaporkan, warga Albania tidak menghadiri pelantikan Prabowa untuk tampil di acara kuis TV ABC News Australia.
Albania mengutus Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles untuk menghadiri pelantikan Prabow di Jakarta.
Sebelumnya, Albans berhalangan hadir pada penobatan Prabow karena bertabrakan dengan jadwal kunjungan Raja Charles III. di Australia.
Presenter Sky News Australia Erin Molan mengatakan hal itu diyakini hanya dibuat-buat.
“Minggu lalu kami membahas fakta bahwa Perdana Menteri kami Anthony Albanese tidak menghadiri (pelantikan Prabov) karena bertentangan dengan jadwal kunjungan kerajaannya (Inggris),” kata Molan.
“Saya mendesak agar (orang Albania) datang (ke pelantikan Prabow),” ulangnya di Sky News Australia.
Presenter Sky News Australia lainnya, Chris Kenny, menggambarkan ketidakhadiran orang Albania sebagai “hilang dalam aksi” atau “hilang dalam aksi”.
Ia kemudian mengikuti timeline antara kedatangan Raja Charles III. dan penobatan Prabowo, yang seharusnya dihadiri oleh warga Albania.
Raja Charles tiba di Sydney, Australia pada Jumat (18/10). Sementara itu, resepsi resmi digelar di Canberra pada Senin (21/10).
Sebaliknya, pihak Albania memutuskan untuk tidak berangkat ke Jakarta dan mengirimkan wakilnya Marles dengan alasan akan menyambut kedatangan Raja Charles III.
Kenny menilai alasan tersebut menggelikan karena bisa jadi Marles lah yang diutus untuk menyambut Raja Charles pada Senin (21/10).
Dia mengatakan raja Albania harus menyambut Charles III mulai hari Jumat. dan kemudian berangkat ke Jakarta pada hari Sabtu untuk menghadiri upacara penobatan Prabowa.
Sebaliknya, orang-orang Albania pergi ke peternakan lobster dan berpartisipasi dalam acara kuis di ABC News. (membaca)