Jakarta, CNN Indonesia —
Bob Azam, selaku Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan seluruh teknologi yang dapat menurunkan emisi harus digunakan untuk mendorong percepatan transisi energi pada tahun 2030.
“Untuk mencapai tahun 2030, agar emisi bisa turun secepat yang diharapkan, semua teknologi ini harus diterapkan. Selama teknologi tersebut bisa mengurangi emisi, bukan menjadi nol, tapi menguranginya, itu saja. lebih kritis dan penting,” ujarnya. kata Bob di Jakarta, Rabu (23 Oktober) malam.
Bob mengatakan tahun 2030 merupakan poin penting karena semua negara perlu menyamakan tingkat emisinya sebelum mencapai tujuan net zero emisi (NET) tahun 2060.
“Sebelum NZE, ada target sementara yang disebut transisi energi tahun 2030. Target sementaranya adalah semua negara harus mengimbangi emisi mereka agar tidak meningkat lagi. Ini sebenarnya adalah poin penting di tahun 2030, bukan hanya sekedar titik awal pada tahun 2060, 2040.” dia menjelaskan.
Menurut Bob, pergeseran prioritas dari yang semula fokus pada strategi kebijakan NZE menjadi fokus pada transisi energi perlu diperbaiki. Ia berpendapat bahwa transisi energi tidak perlu sepenuhnya didasarkan pada energi bersih dan nol emisi.
Alasannya adalah terlalu ambisiusnya NZE juga dapat berdampak buruk pada perekonomian negara tersebut. Seperti halnya Inggris dan Perancis yang terlalu berambisi mengembangkan industri ramah lingkungan, namun malah mengalami inflasi hijau, atau kenaikan biaya akibat perubahan metode produksi.
“Semua ini harus menggunakan industri hijau yang menjadi kemunduran bagi perekonomian Perancis. Begitu pula dengan Inggris, karena Brexit telah menyebabkan perekonomian Inggris terpuruk. Jadi, pada akhirnya, lagi-lagi Inggris menargetkan tahun 2030 hingga 2035. , katanya.
Untuk menghindari hal ini, Indonesia dapat mencontoh Brazil yang telah berhasil melakukan transisi energi. Setelah mengalami guncangan minyak pada tahun 1973, Brazil fokus mengembangkan bioetanol dari tebu sebagai sumber energi alternatif yang dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi emisi sekaligus meningkatkan perekonomian petani lokal.
Selain itu, Bob juga mencontohkan penggunaan gas dan biomassa yang meski tidak net zero dan masih mengandung karbon atau metana, namun secara perlahan dapat berkontribusi dalam penurunan emisi.
(bebek/tikus)