Jakarta, CNN Indonesia —
Eskalasi di Timur Tengah kembali berkobar setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Iran pada Sabtu (26/10).
Israel menargetkan serangkaian pangkalan militer ketika melancarkan serangan yang menurut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merupakan keberhasilan yang besar dan tragis.
Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang fasilitas produksi rudal Iran, sistem rudal permukaan-ke-udara dan “kemampuan pertahanan udara lainnya” dalam serangkaian serangan selama akhir pekan.
Menurut media Israel, The Jerusalem Post, militer Israel telah mengerahkan lebih dari 100 pesawat tempur, termasuk jet tempur tercanggih F-35 “Adir”, untuk melancarkan serangan balasan terhadap Iran.
Angkatan Udara Iran membenarkan bahwa serangan Israel menargetkan pangkalan militer di Teheran, Khuzestan dan Ilam dan “menyebabkan kerusakan terbatas”.
Militer Israel menyebut serangan itu sebagai respons terhadap “serangan bulanan” Iran.
“Rezim di Iran dan proksinya di kawasan telah berulang kali menyerang Israel sejak 7 Oktober, di tujuh lokasi, termasuk serangan langsung dari wilayah Iran,” demikian bunyi pernyataan militer Israel yang dikutip AFP, Senin (28/10).
Serangan tersebut, kata militer Israel, juga dilakukan sebagai respons terhadap ratusan serangan rudal balistik dan hipersonik Iran pada 1 Oktober. Meski sebagian besar serangan dikatakan berhasil dicegat, sistem anti-rudal Israel tidak mampu mengelak dengan cepat. Rangkaian rudal Iran hingga beberapa di antaranya kehilangan intersepsi dan mendarat di banyak tempat, termasuk daerah dekat Mossad. Markas intelijen di Tel Aviv.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan serangan Israel terhadap Iran dilakukan dengan “presisi dan kekuatan”.
“Serangan Iran tepat dan dahsyat serta mencapai semua tujuannya,” kata Netanyahu dalam pidatonya, Minggu (27/10).
Dia mengatakan serangan itu telah mencapai tujuannya, yaitu untuk menanggapi serangan 200 rudal Iran sebelumnya terhadap Israel pada 1 Oktober.
“Kami menepati janji kami. Angkatan udara menyerang Iran dan menyerang kemampuan pertahanan serta produksi rudal Iran,” katanya.
Sementara itu, Kantor Berita Iran, IRNA, menyebut serangan terhadap Israel di ibu kota Teheran pada Sabtu (26/10) berhasil. Kerusakan yang terjadi juga dapat diabaikan.
IRNA melaporkan bahwa serangan Israel menargetkan unit militer di Teheran, Khuzestan dan Ilam.
“Serangan itu berhasil dicegat dan dikonfirmasi oleh sistem pertahanan udara terintegrasi Iran,” demikian pernyataan IRNA, seperti dilansir CNN. (kode)