Jakarta, CNN Indonesia —
Pebalap Indonesia Aldi Setia Mahendra mengungkapkan kebahagiaannya setelah mengamankan gelar Supersport 300 World Championship.
Tim BrCorse Aldi merebut gelar juara setelah finis kedua di Sirkuit Jerez, Minggu (20/10). Finis keenam di ajang kedua, pemuda asal Bantul, Yogyakarta ini mencetak total 221 dan tak mampu menyalip rivalnya.
“Bangga sekali. Ini cita-cita saya sejak kecil. Melihat adik saya lari di kelas WorldSSP300 dan WorldSSP, saya ingin seperti dia,” ujar adik juara balap Galang Hendra Prathama itu. Sekarang juga bersaing di kelas WordlSSP300.
“Akhirnya saya berkesempatan balapan di sini dan menjadi juara dunia, itu luar biasa bagi saya dan keluarga. Saya sangat senang. Saya juara dunia pertama di Indonesia. Jarang terjadi,” ujarnya. Dari situs resmi WSBK.
Aldi sudah tampil di kelas Supersport 300 sejak tahun 2022, namun sejauh ini baru tampil di satu seri. Begitu pula di Supersport 300 2023, Aldi hanya akan bertanding di satu seri saja. Baru pada saat itulah pemain berusia 18 tahun itu rutin mengikuti kompetisi tersebut.
“Musim ini saya berusaha semaksimal mungkin dan tidak berpikir untuk menjadi juara. Saya hanya berpikir untuk menjadi juara di seri ini. Saya bingung pada balapan kedua di Jerez. Para pebalap berusaha tampil sebaik mungkin. Saya akan melakukannya. tetap fokus dan pada akhirnya saya akan menjadi juara dunia.”
“Saat balapan, saya berusaha untuk tidak melakukan kesalahan. Saya merasa ada pembalap yang mendorong saya ke sudut, saya terus fokus,” jelas Aldi tentang regular season pertama dan balapan penentu di Jerez.
Aldi baru sekali menang musim ini, yakni pada balapan kedua di Misano. Meski begitu, Aldi finis di posisi delapan besar dalam 16 pertandingan berturut-turut yang terbagi dalam 8 pertandingan.
Selain meraih satu gelar seri, Aldi empat kali menjadi runner-up, tiga kali finis ketiga, dan lima hingga delapan kali lainnya.
Dengan 221 poin, Aldi unggul 200 poin dari pesaing terdekatnya, Loris Veeman dari Belanda. Sementara posisi ketiga dan keempat dipegang oleh pembalap Spanyol Inigo Iglesias Bravo dan Julio Garcia Gonzalez.
(nva/jal)