Jakarta, CNN Indonesia —
Striker Persis Solo Ramadhan Sananta mengaku kerap memberikan nasehat kepada Arkhan Kaka semasa berada di klub tersebut karena mengalami gangguan mental saat bermain untuk timnas Indonesia.
Arkhan merupakan pemain Indonesia U-20 yang juga bermain untuk Indonesia U-17. Namun Arkhan tidak tampil pada laga kualifikasi Piala Asia U-20 2025 di Jakarta pada awal Oktober lalu.
Performa Arkhan anjlok. Tak lain adalah serangan warganet atau netizen usai penampilannya di Piala Dunia U-17 2023. Arkhan kemudian merayakan golnya dengan menari.
Perayaan ini mendapat respon negatif. Bahkan ada pengamat sepak bola ternama yang mengkritiknya. Reaksi ini membuat masyarakat menyerang Arkhan. Serangan terjadi hingga tahun 2024.
Sananta menyadari rekan mudanya itu sudah kehilangan rasa percaya diri. Kapan pun ada kesempatan, Sananta berusaha mengobarkan kembali semangat Arkhan agar potensi yang dimiliki bisa semakin terasah.
“Saat aku melihatnya, aku tidak tahu apakah dia sakit jiwa atau tidak, karena mungkin dia masih muda, dia masih dikritik oleh netizen Indonesia. Sebelum dia kembali, aku menyemangati dia, dia fokus lagi, dia percaya diri lagi.”
“Untuk kembali dari tim nasional ke klub dan membuktikan kepada mereka lagi bahwa dia layak. Antusiasmenya [Arkhan Kaka] bagus. Dia antusias dan dia mencetak gol [melawan Kalimantan],” kata Sananta, Selasa (22 /22). 10).
Nasihat Sananta pada Arkan tidak banyak. Ia hanya meminta Arkhan untuk lebih giat berlatih dengan memperbanyak porsi latihannya sendiri. Pada usia 17, Arkhan memiliki peluang untuk bersinar.
“Saya juga sampaikan kepada Arkhan bahwa dia masih muda. Peluangnya bisa lebih baik dan orang-orang menginginkan ekspektasi yang mereka inginkan, itu tidak mungkin, kami harus menunjukkan diri kami sendiri.”
“Latihannya lebih keras. Usianya masih 17 tahun. Jalannya masih panjang. Saya memberinya assist (melawan Kalimantan) agar dia bisa bahagia karena itu gol pertamanya,” kata Sananta.
(abs/jun.)