Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Rexy Mainaki mengungkapkan, proses pemilihan pelatih tunggal pengganti Hendrawan bukanlah proses yang mudah.
BAM sebelumnya mengontrak Hendrawan sebagai pelatih tunggal putra mereka sejak 2009. Pada awal Oktober 2024, mantan pemain tunggal putra andalan Indonesia itu mengumumkan hengkang setelah gagal mendapatkan perpanjangan kontrak yang habis pada akhir tahun ini.
Belum ada kepastian mengenai pengganti Hendravan. Rexy sempat menyebut Mulyo Handyo dari Indonesia dan Kenneth Jonassen dari Denmark sempat dipertimbangkan sebagai pelatih tunggal, namun mantan pemain ganda Indonesia itu meminta waktu sebelum memberikan pengumuman resmi.
“Saya tidak bisa berkomentar lebih banyak [soal pelatih satu kali], tapi yang bisa saya katakan adalah proses [seleksi] itu tidak mudah,” kata Rexy seperti dikutip Berita Harian.
“Kami tahu ada orang yang menginginkannya, mereka menginginkannya, tapi belum tentu [kandidat] ini, menurut pemberitaan rekan-rekan di media, akan menerima tugas ini. Jadi dalam diskusi ini kita harus melihat banyak permainan, kita sama-sama Manajemen harus melakukan hal yang sama agar bisa mendapatkan pelatih yang berkualitas,” imbuhnya.
Rexy sebelumnya berharap pelatih tunggal kepala baru akan bertugas setelah 1 Desember 2024 untuk membantu para pemain nasional mempersiapkan diri menghadapi Malaysia Open pada Januari 2025.
Sebelumnya, BAM memutuskan tidak bekerja sama dengan Hendrawan sebagai bagian dari restrukturisasi Asosiasi Pelatih Bulutangkis Malaysia.
Tunggal putra Malaysia saat ini didominasi oleh Li Zi Jia. Sementara itu, ada beberapa nama lain yang mulai masuk dalam kompetisi BWF Top 50, seperti Leong Jun Hao, Justin Hoh, dan Cheam June Wei.
Lapangan tunggal putri Malaysia sedang dalam kondisi buruk karena tak punya pemain di peringkat 30 besar. Nama besar Malaysia di bulutangkis saat ini mengandalkan tiga nomor ganda.
(siswa/siswa)