Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 15 personel pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) terluka ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menghancurkan gerbang utama dan secara paksa memasuki markas UNIFIL.
Dalam keterangan resminya, UNIFIL menyebut aksi pemaksaan yang dilakukan Israel terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. waktu setempat, ketika personel di Ramyah melihat tiga peleton pasukan IDF melintasi Garis Biru menuju Lebanon.
“Saat pasukan penjaga perdamaian berada di tempat berlindung, dua tank IDF Merkava menghancurkan gerbang utama posisi tersebut dan memasuki posisi tersebut dengan paksa,” kata UNIFIL.
Setelah masuk secara paksa, militer Israel berulang kali meminta agar lampu di markas UNIFIL dimatikan.
Menanggapi invasi tersebut, UNIFIL mengajukan protes melalui mekanisme penghubung, menyatakan bahwa kehadiran pasukan Israel membahayakan aktivitas personel penjaga perdamaian.
Serangkaian serangan Israel terhadap markas UNIFIL pekan lalu menyusul seruan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk penarikan pasukan penjaga perdamaian PBB dari Lebanon selatan.
“Tuan Sekretaris Jenderal (PBB), singkirkan pasukan UNFIL dari bahaya. Ini harus segera dilakukan sekarang,” kata Netanyahu dalam pidatonya di hadapan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Pekan lalu, serangan Israel terhadap markas UNIFIL melukai empat personel Indonesia dan Sri Lanka. UNFIL menuduh Israel sengaja menargetkan pangkalan Naqoura.
Serangan ini menuai kecaman luas dari banyak negara. Sekitar 40 negara mengutuk keras serangan Israel baru-baru ini terhadap misi PBB di Lebanon.
(DNA/DNA)