Jakarta, CNN Indonesia –
Sabtu dini hari (26/10) tentara Israel menyerang Iran dengan pesawat tempur. Operasi tersebut disebut sebagai kudeta dan berhasil menghancurkan pabrik pembuatan senjata yang digunakan dalam penyerangan Tel Aviv.
Tujuh ledakan terdengar di ibu kota Teheran dan di Karaj serta Mashhad timur. Ledakan tersebut membangunkan banyak warga.
Berikut beberapa fakta terkini mengenai serangan Israel terhadap Iran: 1. 20 tentara terkena serangan
Israel mengklaim telah berhasil mengerahkan 20 pangkalan militer Iran di tiga wilayah.
Aljazeera mengatakan serangan Israel berpusat di pangkalan militer di Ilam, Khuzestan dan Teheran. Israel mengumumkan bahwa serangan telah berakhir dan misinya berhasil.
“Serangan itu diterima dengan baik dan dibalas oleh sistem pertahanan udara negara itu,” lapor Al Jazeera di stasiun pertahanan udara Iran. 2. Permintaan ditolak
Sementara itu, kantor berita Iran IRNA menyatakan serangan Israel di ibu kota Teheran telah digagalkan. Penyebab kerusakannya juga tidak biasa.
IRNA mengatakan serangan udara Israel dilakukan di dekat wilayah militer Teheran, Khuzestan dan Ilam.
“Sistem Pertahanan Udara Terpadu Iran berhasil mencegat serangan itu,” kata laporan IRNA, menurut CNN.
3. 2 tentara Iran tewas
Meski serangan dikatakan telah dihentikan, namun dua tentara Iran dilaporkan tewas dalam serangan di Teheran dan dua wilayah lainnya. Menurut beberapa pemberitaan media, tentara Iran mengonfirmasi jumlah tentaranya yang tewas pada Sabtu (26/10).
“Iran mengatakan dua tentara tewas dalam serangan Israel,” lapor AFP.
4. Netanyahu bersembunyi di bunker
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan berada di bunker ketika tentara Israel menyerang Iran.
Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dikatakan tinggal di markas keamanan di Tel Aviv di sebuah bunker. 5. Iran siap membalas
Iran siap membalas serangan Israel. Media Iran melaporkan bahwa peringatan tersebut berasal dari seseorang yang mengetahui operasi tersebut.
Al Jazeera mengutip media Garda Revolusi Tasnim yang mengatakan bahwa sumber tersebut yakin bahwa Israel “akan menerima tanggapan yang tepat terhadap tindakan apa pun”.
6. Mengkritik pertarungan tersebut
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) mengutuk serangan militer Israel terhadap Iran dan menyebutnya melanggar hukum internasional.
Kementerian Luar Negeri Indonesia juga menyampaikan agar semua pihak menjaga perbatasan dan menghindari tindakan yang menimbulkan konflik untuk memperbaiki situasi di kawasan.
“Indonesia mengutuk konflik bersenjata Israel dengan Iran. Serangan dan eskalasi konflik ini jelas merupakan pelanggaran hukum internasional dan menunjukkan pengabaian total Israel terhadap hukum internasional,” tulis Kementerian Luar Negeri dalam keterangannya di akun resmi X @Kemlu_RI. .
Banyak negara Arab juga mengecam tindakan tersebut. Mulai dari Mesir, Arab Saudi, UEA, Kuwait.
Arab Saudi mengatakan serangan itu melanggar kedaulatan Iran dan hukum internasional. Arab Saudi telah mendesak semua pihak untuk mempromosikan perdamaian.
“Kerajaan menyatakan posisi kuatnya dalam menolak kemajuan yang berkelanjutan dan eskalasi konflik di kawasan yang mengancam keamanan dan stabilitas negara dan masyarakat di kawasan,” kata pemerintah Arab Saudi.
7. WNI diminta berhati-hati
Pasca penyerangan tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran meminta seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Iran untuk tetap waspada.
Pernyataan dari KBRI Teheran berbunyi, “Tingkatkan kewaspadaan dan praktikkan aktivitas sehari-hari dengan tetap menjaga keselamatan diri dan keluarga.”
WNI diminta untuk memberitahukan situasi dan keberadaannya kepada KBRI. “Hindari pertemuan, tempat-tempat rentan dan minimalkan pergerakan,” bunyi poin berikutnya.
(hasil/keputusan)