Jakarta, CNN Indonesia —
Stroke bukan lagi penyakit yang berkaitan dengan usia. Banyak anak muda, bahkan anak-anak, yang bisa terserang stroke.
Sahat Aritonang, dokter spesialis saraf RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, bahkan sempat merawat pasien stroke berusia 6 tahun. Bisa dibilang anak ini adalah pasien terkecil yang pernah dirawat Sahat.
“Saya pernah merawat pasien stroke berusia 6 tahun. Usianya tidak muda lagi, masih anak-anak. Jadi stroke bukan lagi masalah kesehatan bagi orang lanjut usia,” kata Sahat dalam wawancara online dengan RSPI, Selasa (29/10). . .
Menurutnya, stroke seringkali disebabkan oleh penyakit alami yang dialami sebelumnya. Misalnya, jika seorang anak didiagnosis menderita hipertensi sejak kecil, bisa jadi ia terkena stroke pada usia dini.
Risiko terkena stroke pada anak dapat meningkat pada remaja dan dewasa jika tidak mengikuti pola makan, gaya hidup, dan pengobatan tekanan darah yang diresepkan oleh dokter.
Makanya harus kendalikan diri dan orang tua harus memperhatikan gaya hidup anak, ujarnya. Penyebab stroke pada dewasa muda
Stroke sendiri erat kaitannya dengan pola hidup tidak sehat yang sering dilakukan oleh generasi muda.
“Karena kalau dilihat, gaya hidup generasi muda saat ini adalah sedentary, tidak banyak bergerak,” kata Sahat.
Selain itu, mengonsumsi junk food menjadi salah satu penyebab banyak anak muda terkena stroke. Misalnya terlalu sering mengonsumsi junk food atau fast food.
“Misalnya di kantor, orang-orang sibuk memesan makanan cepat saji, sepertinya jarang memesan, nyatanya makanan cepat saji ini tinggi natrium dan juga tidak sehat,” ujarnya.
Masa remaja seringkali diawali dengan berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
“Jadi kalau anak muda kena serangan jantung, kemungkinan besar dia mengidap hipertensi atau kolesterol dulu. stroke,” katanya. (tst/asr)