Jakarta, CNN Indonesia –
Basis elektoral pendukung dan pendukung mantan calon presiden nomor urut 1 pada Pilpres 2024 Anies Baswedan dinilai besar pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Masalahnya, Anies – yang memimpin Jakarta pada 2017 hingga 2023 – belum menyatakan dukungannya terhadap tiga calon yang maju di Pilgub 2024.
Anies dan pemilih atau pendukungnya termasuk di antara mereka yang diteliti lembaga penelitian dalam jajak pendapat yang dirilis pada Pilgub Jakarta. Beberapa waktu lalu misalnya, LSI dan Poltracking mengaitkan nama Anies atau pendukungnya dengan usulan Pemilu Legislatif Jakarta 2024.
Survei yang dilakukan Poltracking pada 10-16 Oktober 2024 menunjukkan tingkat kepuasan terhadap Anies selama menjabat gubernur mencapai 71,4%. Jumlah tersebut dinilai mayoritas dalam menentukan hasil pemilu gubernur.
Ali Rif’an, Direktur Jenderal Lembaga Penelitian Indonesia (ASI), berpendapat bahwa peringkat persetujuan atau tingkat kepuasan berperan dalam pemilu. Bahkan, kata Ali, efek tersebut ditunjukkan oleh Ketua Gerindra, Prabowo Subianto, yang didukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024.
Saat diwawancarai pada Rabu (30/10), Ali mengatakan: “Buktinya di tingkat nasional, ketika Jokowi sebagai presiden mendapat tingkat persetujuan yang tinggi dan kemudian mendukung Prabowo, pengalaman elektoralnya meningkat.”
Ali juga mengatakan, dukungan terhadap Jokowi turut meningkatkan perolehan suara Prabowo hingga 20 persen. Meski demikian, Ali belum bisa memastikan berapa besaran sumbangan yang diusung Anies untuk salah satu dari dua kandidat di Pilgub Jakarta tersebut.
Di sisi lain, banyak lembaga penelitian yang mencatat hasil berbeda terkait dukungan Anies pada pemilihan gubernur. Survei LSI yang dirilis pada 23 Oktober menunjukkan pendukung AMIN di Pilpres didukung oleh Pramono Anung-Rano Karno dengan angka 42,1 persen.
Sementara survei Poltracking yang dirilis pada 24 Oktober menganalisis basis dukungan Anies dengan margin yang mengesankan, dimana 51,1 persen mendukung RK-Suswono.
Begitu pula dengan kategori pemilih Anies pada Pilgub 2017, Hasilnya 54,2 persen mendukung RK-Suswono, 35,4 persen mendukung Pramono-Rano. Hanya 3,8 persen yang mendukung Dharma-Kun.
Namun Ali menegaskan, bukan hanya pendukung Anies saja yang berubah. Sebab, secara demokrasi, pendukung DKI terdiri dari kalangan atas dan menengah. Jadi masih banyak hal lain yang akan terkena dampaknya, misalnya program, perdebatan, tindak lanjut dokumen tersebut.
“Kalau bicara perubahan elektoral di DKI banyak sekali. Ada juga argumentasinya karena DKI merupakan wilayah penduduk kelas menengah yang dominan,” kata Ali.
Baca halaman berikutnya