Jakarta, CNN Indonesia –
Perusahaan teknologi BYD asal Tiongkok dan dealer mobil BYD Haka terus membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menggunakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Kolaborasi ini untuk menjawab keraguan masyarakat Indonesia terhadap ketersediaan fasilitas tenaga kapal pesiar dan pengisian kendaraan listrik, terutama saat bepergian ke luar kota.
“Sebagai perusahaan teknologi tinggi, BYD memiliki visi mendedikasikan setiap inovasi untuk kehidupan yang lebih baik, termasuk kehidupan berkendara yang lebih baik,” ujar Hariyadi Qaimuddin, CEO Haka Auto.
Berdasarkan data PLN, pada semester I tahun 2024 terdapat 1.582 SPKLU di Indonesia yang tersebar di 1.131 lokasi di seluruh Indonesia, atau meningkat 157 persen dibandingkan semester I tahun lalu yang berjumlah 616 SPKLU. SPKLU juga memiliki tempat istirahat di Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.
Pada tahun 2023, penjualan mobil listrik di Indonesia sebanyak 17.058 unit, dan angka tersebut akan meningkat signifikan pada tahun 2024, yaitu pada bulan Januari hingga September 2024, penjualan mobil listrik di Indonesia mencapai 27.574 unit.
“Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap BYD membuat Haka Auto memperluas gerai dan kualitas layanannya, menjangkau masyarakat lebih luas dan meningkatkan kepuasan pelanggan,” kata Hariyadi.
Salah satu wujud komitmen Haka Auto terhadap hal tersebut adalah dengan diresmikannya BYD Haka Balikpapan pada 28 September 2024, dimana selama dua minggu terdapat puluhan SPK yang 50% pelanggannya membayar secara tunai.
Apalagi EV dengan IKN menjadi magnet besar di sini. EV itu mudah untuk edukasi, kata Guntur Sahahir, Manajer Cabang BYD Haka Balikpapan.
BYD saat ini menjual beberapa kendaraan listrik, antara lain BYD Seal (jarak jelajah 580 km hingga 650 km), BYD Atto 3 (410 km hingga 480 km), BYD Dolphin (410 km hingga 490 km) dan BYD M6 (420 km). km – 530 km).
(perintah/mikrofon)